Pertamax Lebih Irit Dari Pertalite, Pusat Kebijakan Keenergian IPB Berikan Penjelasannya

Rabu 30-11-2022,13:10 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Tarif Ojek Online Akan Ditentukan Gubernur, Apakah Ini Adil Buat Drive Ojol?

BACA JUGA:Kuat dan Ricky Ubah BAP, Kuasa Hukum Richard Eliezer Mempertanyakan

"Kalau memang mau subsidi yang lebih ramah lingkungan, atau kalau kita sudah bicara bentuk bahan bakar lainnya, Biofuel, itulah yang disubsidi," ujarnya.

Walaupun demikian, Gumilang pun menyadari bahwa penghapusan subsidi atau insentif untuk Pertalite tidak bisa langsung dilakukan. 

Namun upaya untuk mengajak masyarakat beralih ke Pertamax merupakan satu keharusan. 

"Harusnya diusulkan bahwa kalau mau subsidi yang lebih ramah lingkungan lah yang harus disubsidi," ujarnya.Berdasarkan data, 46 persen dari partikel halus di Jakarta berasal dari sektor transportasi. 

BACA JUGA:Kuasa Hukum Anggap Kuat dan Ricky Rizal Menyudutkan Bharada E Soal Sarung Tangan dan Ubah BAP

BACA JUGA:Prediksi Tunisia vs Prancis dan Link Live Streaming Piala Dunia Qatar 2022, Berani Rotasi Les Blues?

Saat ini tercatat bahwa sumber karbon monoksida 90 persen berasal dari sektor transportasi di Jakarta. 

Sedangkan menurut Yayan Sutarna Suprianto selaku Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen Indonesia (YLBKI) menjelaskan bahwa penghematan BBM harus dibarengi dengan penambahan transportasi umum. 

“Penghematan BBM salah satunya dengan perbaikan infrastruktur dan fasilitas transportasi umum agar masyarakat mau pindah dari fasilitas/transportasi pribadi menggunakan kendaraan umum," ujarnya.

BACA JUGA:Sambo dan Putri Candrawathi Kompak Minta Maaf Pada Mantan Anak Buah: Harusnya Mereka Tidak Dihukum, Saya yang Salah!

BACA JUGA:Terkuak! Dalang Kasus Tambang Ilegal Kalimantan Sudah Ditangkap, Bareskrim Kantongi Identitasnya

Yayan mengingatkan, pemerintah juga harus memiliki regulasi yang jelas dalam pendistribusian BBM bersubsidi. 

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan, 80 persen penikmatnya BBM Bersubsidi ternyata masyarakat kalangan mampu dan kaya.

"Masyarakat di bawah jangan dibiarkan terus memiliki kecemburuan sosial, karena masyarakat akan mudah bergejolak jika kecemburuan sosial terus ada dan tidak dicarikan solusi untuk mengatasinya," kata Yayan menutup keterangannya.

Kategori :