BACA JUGA:Polisi Turunkan 1.273 Personel Amankan Aksi Partai Buruh Dalam Peringati Hari HAM Dunia
BACA JUGA:15 Dekorasi Natal Cantik di Rumah Sambut Perayaan Natal
Didalam rumah tempat para korban Polisi juga menemukan banyak buku tentang berbagai agama dan juga ada satu buku mantra ajaran tertentu yang mencurigakan.
Buku mantra yang ditemukan itu diduga kuat menjadi ritual yang dilakukan salah satu korban yang bernama Budiyanto.
Penyelidikan yang berkembang sejauh ini disimpulkan bahwa para korban tewas secara wajar dan akibat faktor penyakit.
Indikasi tersebut diperkuat dengan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh masing masing korban.
BACA JUGA:Menunggu Kejutan Maroko vs Portugal di Piala Dunia Qatar 2022, Berikut Link Live Streaming
BACA JUGA:Neymar Akhiri Perkuat Tim Brasil Dengan Air Mata: ‘Saya Tak Yakin Akan Perkuat Tim Lagi’
Kombes Hengki mengatakan dengan tidak adanya unsur pidana, kasus temuan empat mayat di Kalideres pun di tutup oleh Polisi.
Serangkaian penyelidikan tim gabungan berulang kali memastikan tidak ada temuan unsur pidana dalam kasus tersebut.
"Dari apa yang kami lakukan ini masih tahap penyelidikan apakah ada unsur pidana. Jadi kalau sudah tidak ketemu peristiwa pidana maka hasil penyelidikan akan dihentikan. Tapi kalau ini pidana kami harus temukan dua alat bukti untuk temukan tersangkanya. Karena ini bukan peristiwa pidana maka fase penyelidikan ini kami hentikan," ujarnya.
BACA JUGA:Ribuan Wanita Dipaksa Aborsi, PBB Panggil Pemerintah Nigeria
BACA JUGA:Pengguna Narkoba di Kampung Bahari Syok saat Digerebek Polisi, Sejumlah Sajam Diamankan
Sementara itu, Ahli kedokteran forensik RS Polri, dr Asri, mengatakan kematian satu keluarga Kalideres, diawali pertama kali meninggal adalah korban yang bernama Rudiyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiytanto Gunawan (68), dan Dian (42).
Para korban dipastikan meninggal akibat penyakit yang diderita masing masing korban.
"Dengan jelas dan yakin kami menyatakan bahwa sebab kematian pak Rudi akibat penyakit saluran cerna, ibu Renny adalah kelainan payudara. Kemudian sebab kematian pak Budi serangan jantung yang akut, dan bu Dian merupakan gangguan pernapasan dan disertai penyakit pernapasan kronis," ujarnya.