Sejarah Gojek, Berawal dari Keresahan Nadiem Makarim Saat Akan Berangkat Kerja

Selasa 27-12-2022,17:28 WIB
Reporter : Puji Lestari Ningsih
Editor : Reza Permana

Pada tanggal 5 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi saja. 

Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek dengan GoKilat. 

Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran investasi. 

Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center.

BACA JUGA:Duh, Remaja Salah Masukkan Transmisi, Pajero Sport Nyemplung ke Kolam Renang di Villa Puncak: Gak Jadi Healing Malah Pening

BACA JUGA:Gagal Dapatkan Gakpo, Manchester United Terancam Tak Belanja Pemain di Bursa Transfer Januari, Kenapa?

Salah satu hal yang mendukung perusahaan rintisan atau startup berkembang tidak lain adalah adanya pendanaan yang diberikan oleh berbagai perusahaan dan organisasi besar lainnya. 

Begitu juga dengan Gojek yang memulai kisah suksesnya dengan bantuan dana dari beberapa pihak.

Sejarah Gojek dalam hal pendanaan dimulai pada tahun 2015 dan pada tahun tersebut, NSI Ventures memberikan dana yang jumlahnya tidak dipublikasikan. 

Kemudian, di tahun yang sama, Sequoia Capital dan DST Global turut membantu mengucurkan dana yang jumlahnya pun dirahasiakan. 

Pada Agustus 2016, Gojek secara resmi mengumumkan pendanaan senilai US$550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets dan investor-investor sebelumnya.

BACA JUGA:Mobil Damkar Terguling di Lokasi Kebakaran, Satu Petugas Tewas

BACA JUGA:Piala AFF 2022: Jelang Lawan Thailand, Shin Tae-yong: Saya Siapkan Mental Pemain Seperti Berada di Final

Tak mau kalah dengan perusahaan lainnya, di tahun 2018, Google, melalui situs blog resminya mengumumkan bahwa mereka telah memberikan pendanaan untuk Gojek. 

Ini merupakan investasi pertama Google kepada startup di Asia.

Kucuran dana tersebut merupakan bagian dari seri pendanaan yang diikuti oleh Tencent, JD, Temasek, dan Meituan-Dianping yang mencapai angka US$1,2 miliar (sekitar Rp 16 triliun). 

Kategori :