Sebab, ia pun terbawa suasana sehingga memerintahkan Richard Eliezer untuk menembak Brigadir J.
Sementara Sambo dituntut pidana seumur hidup karena ia terlibat dalam dua unsur tindak pidana berbeda dalam bersamaan.
Pertama pembunuhan berencana Brigadir J dan kedua ia membuat skenario seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak.
Bahkan dalam skenarionya Sambo mengatur olah TKP dan memerintahkan anak buahnya untuk menghilangkan sejumlah jejak barang bukti berupa alat elektronik CCTV.
Lantas kenapa Putri Candrawathi hanya dituntut 8 tahun penjara, sedang Richard Eliezer dipidana 12 tahun?
Dalam tuntutan Jaksa Putri disebut terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J. Hal ini membuat Hibnu Nugroho angkat bicara.
Dalam sebuah tayangan YouTube KOMPAS TV, Ahli Hukum Pidana dari perguruan tinggi tersohor itu mengatakan, jaksa telah membuat publik bingung.
BACA JUGA:Richard Eliezer Dituntut 12 Tahun Penjara, Ronny Talapessy: Ini Mengusik Rasa Keadilan Kami!
Pasalnya, tuntutan milik kedua terdakwa Putri Candrawathi dan Richard Eliezer begitu jomplang. Padahal Putri dianggap sebagai 'dalangnya'.
"Ini logika publik jungkir balik semua melihat angka yang dituntut oleh penuntut umum," kata Hibnu, seperti dikutip Disway.id Kamis, 19 Januari 2023.
Status Gender Mempengaruhi Hukum Pidana?
Hibnu menyebut tuntutan kepada Putri Candrawathi dimungkinkan karena perbedaan gender, laki-laki dan perempuan.
"Kalau Putri dimungkinkan sekarang berkembang aliran gender. Laki-laki dan perempuan sama, tapi dalam hal tertentu berbeda, ini yang mungkin dikembangkan," tambah Hibnu.
Ia menerangkan, terdapat kajian tertentu yang menyebut jika gender perempuan yang terlibat dalam sebuah tindak pidana akan mendapat proporsi tersendiri.
"Kalau kita bicara logika, P (harusnya) lebih tinggi (dari Richard Eliezer), karena ibaratnya 11-12 sama suaminya, F.