Bensin Sawit Makin Dilirik Setelah Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Hentikan Impor BBM

Jumat 20-01-2023,02:45 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

Luhut mengungkapkan pemerintah sendiri menargetkan akan memproduksi sebanyak 100 ton minyak sawit menjadi bensin sawit.

BACA JUGA:Komplotan Kuras 483 Rekening Bernilai Rp 12 Miliar Diamankan Kepolisian, 20 Pelaku Masih Diburu

BACA JUGA:Raja Narkoba Mesiko 'El Chapo Guzman' Kena Mental di Penjara AS: Tak Pernah Terpapar Sinar Matahari

Dari 100 ton tersebut 30 persen untuk kebutuhan pangan dan 70 untuk memenuhi kebutuhan bensin sawit.

Pengembangan bahan bakar alternatif ini merupakan satu dari lima pilar ekonomi hijau yang tengah digencarkan Indonesia. 

Empat pilar lainnya yang digenjot pemerintah yaitu dekarbonisasi sektor kelistrikan, transportasi rendah karbon yang salah satunya berupa adopsi kendaraan listrik, industri hijau dan carbon sinks yang meliputi carbon capture dan carbon offset market.

Besarnya peran bensin sawit ini menurut Luhut memegang peranan penting dalam transisi energy dari BBM fosil ke energi terbarukan.

Seiring dengan pengembangan bensin sawit ini, pemrintah juga telah mulai dari mengurangi impor solar yang dialihkan dengan pengembangan B30 dan B40.

BACA JUGA:Pedagang Ikan Bandeng Rawa Belong Mengeluh Omset Turun di Perayaan Imlek 2023

BACA JUGA:Salah Satu Peracun Keluarga di Bekasi Suami Korban, Tutupi Kejahatan Sebelumnya

Sejauh ini pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mengembangkan bensin sawit ini.

Rencananya ESDM akan segera melakukan produksi sebanyak 238,5 kilo liter (kl) per hari dipabrik yang akan dibanggun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM mejelaskan jika bensin sawit ITB ini akan segera diproduksi sebagai pilot project dengan kapasitas 1.000 L per harinya.

Masih dengan Arifin, konsep project ini telah tepat, tinggal bagaimana kita membuat langkah yang tepat sehingga bensa dapat memenuhi perhitungan dalam skala ekomoni yang tepat.

BACA JUGA:Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi di Hari Jumat Ternyata Bukan Sunnah? 'Ternyata Sanadnya Terputus'

Pengembangan bensa ini juga akan mengiringi program pemerintah dalam mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG.

Kategori :