KPK Telusuri Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Luhut Berpotensi Diminta Keterangannya?
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan tengah mengusut dugaan mark up anggaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh-Dok. KCIC-
JAKARTA, DISWAY.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tengah menelusuri pihak-pihak yang diduga mengetahui ihwal dugaan mark up dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Proses klarifikasi kini sudah masuk tahap penyelidikan awal.
“KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, memiliki informasi, dan keterangan yang dibutuhkan untuk mengurai serta memperjelas perkara ini,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Senin (27/10/2025).
Menanggapi pertanyaan soal kemungkinan pemanggilan Luhut Binsar Pandjaitan, Budi enggan berkomentar jauh.
Ia menegaskan bahwa penyelidikan berbeda dengan penyidikan, dan sifatnya masih tertutup.
BACA JUGA:KPK Ternyata Mulai Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh Sejak Awal 2025
“Secara detail substansinya — pihak-pihak yang dimintai keterangan siapa saja, materinya apa — memang belum bisa kami sampaikan secara rinci,” kata Budi.
Sebagai informasi, Luhut merupakan Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta–Bandung ketika menjabat Menko Maritim dan Investasi di era Presiden Joko Widodo.
Penunjukan itu tertuang dalam Permenko Marves Nomor 7 Tahun 2022 sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 tentang percepatan penyelenggaraan proyek KCJB.
Awal Penyelidikan dan Dugaan Pembengkakan Biaya
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa perkara ini telah masuk tahap penyelidikan.
“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Asep.
BACA JUGA:Cabai, Telur dan Ayam Jadi Pemicu Inflasi Daerah, Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga
Namun, ia tidak menjelaskan kapan penyelidikan dimulai. Sesuai prosedur, tahap ini masih dilakukan secara tertutup.
Dugaan mark up proyek Whoosh ramai mencuat setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD membandingkan perhitungan biaya pembangunan antara Indonesia dan China.
“Menurut pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS. Tapi di China sendiri hanya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat kan,” ungkap Mahfud di kanal YouTube Mahfud MD Official.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: