JAKARTA, DISWAY.ID – Sangketa tanah dari keluarga Bripka Madih yang telah berjalan selama sebelas tahun penuh dengan perjuangan.
Selain didiamkan oleh kepolisian, Bripkan Madih juga menceritakan jika dirinya pernah mengalami penganiayaan beberapa tahun lalu.
Akan tetapi betapa kecewanya anggota Provos Polsek Jatinegera tersebut, saat Bripka Madih laporkan penganiayaan ke Polsek Pondok Gede malahan nyak dan babe ditahan seminggu.
“Ni masih ada benjolannya di kepala akibat penganiayaan yang terjadi di 2011 lalu, saya di keroyok 12 orang,” kenang Bripka Madih.
BACA JUGA:Luis Milla Butuhkan Dukungan Dari Bobotoh Saat Persib Bandung Vs PSS Sleman
BACA JUGA:Pernyataan Tegas Ahmad Sahroni Soal Bripka Madih Ditagih 'Uang Pelicin' Penyidik: Saya Percaya...
“Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi saat sedang salat sehingga bajo koko berlumuran darah dan mendapatkan beberapa jahitan akibat luka,” ungkapnya.
“Kami pernah melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsek Pondok Gede, tapi malahan nyak dan babe bahkan abang saya paling tua ditahan seminggu,” jelasnya.
Bripka Madih mengungkapkan saat ditahan tersebut, orang tuanya disuruh untuk tanda tangan agar menyerahkan tanah mereka pada calo-calo.
Selain itu Bripka Madih juga pada 2023 sempat membuat laporan ke Polres Bekasi Kota terkait oknum yang masuk ke lahannya dan menebangi pohon dalah satunya berinisial NS.
BACA JUGA:Nasib Apip Dikeroyok 40 Kades, Dipaksa Tanda Tangan Teks yang Dibuat Oleh Kades
BACA JUGA:Pasca Dikeroyok 40 Kades, Apip Datangi Kades yang Melakukan Teror
Akan tetapi laporan tersebut hingga saat ini masih belum di proses.
Bripka Madih menjelaskan dirinya tidak minta dibela, akan tetapi minta tolong agar diberikan keadilan pada keluarganya.
Kasus penyerobotan tanah keluarganya mulai ramai sejak videonya viral di media sosial.