“Dari skala kehancuran, kecepatan dan volume air, dan kemungkinan area genangan sedang diklarifikasi,” jelas pihak Ukraina.
BACA JUGA:Sinopsis Film The Flash, Ketika Barry Allen Kembali ke Masa Lalu, Hadirkan Superhero Lain!
Pihak militer Ukraina untuk wilayah Kherson meminta masyarakat untuk bersiap-siap mengungsi dari wilayah sungai Dnipro karena permukaan air terus naik setelah hancurnya bendungan Nova Kakhovka.
“Ketinggian air terus naik dan setiap orang yang berada di zona bahaya harus matikan semua peralatan listrik, mengambil dokumen dan hal-hal penting, merawat orang yang dicintai dan hewan peliharaan serta ikuti instruksi penyelamat dan polisi,” tulis perintah yang dikeluarga oleh militer Ukraina.
“Sekitar 16.000 orang berada di zona kritis di tepi kanan wilayah Kherson terdampak hancurnya bendungan tersebut,” terang Oleksandr Prokudin selaku kepala administrasi militer Kherson.
BACA JUGA:Status Sepak Bola Indonesia di FIFA Diungkap Erick Thohir: Orang Mereka Akan Pantau Langsung
BACA JUGA:Erick Thohir Ungkap 10 Persen Penjualan Tiket FIFA Matchday Disumbangkan ke Palestina
Bendungan Nova Kakhovka sendiri sangat penting dalam memasok air dan irigasi untuk Krimea.
Dengan hancurnya bendungan Nova Kakhovka akan dapat mempersulit pasukan Ukraina untuk menyeberangi sungai Dnipro dan memasuki Krimea dalam serangan balasan melalui darat.
Bendungan, setinggi 30 meter dan panjang 3,2 km dibangun pada tahun 1956 di sungai Dnipro sebagai bagian dari Stasiun Hidroelektrik Kakhovka.
Menurut kantor berita Reuters, bendungan itu memiliki reservoir seluas 18 kubik kilometer dan memasok air ke semenanjung Krimea serta ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
Sedangkan Energoatom yang merupakan Operator nuklir Ukraina mengatakan bahwa meledaknya bendungan Nova Kakhovka akan dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.