BKKBN Dorong Produk Makanan Lokal Bergizi untuk Cegah Stunting

Sabtu 08-07-2023,12:47 WIB
Reporter : Khomsurijal Wahibudiyak
Editor : Khomsurijal Wahibudiyak

PALEMBANG, DISWAY.ID-- Penggunaan produk makanan bergizi didorong Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.

Seperti dilakukan BKKBN dalam memberikan edukasi makanan bergizi lokal melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas pada ratusan kader pengelola, penyuluh KB, dan Tim Pendamping Keluarga, Rabu 05 Julli 2023.

BACA JUGA:Harganas ke-30 BKKBN di Kabupaten Banyuasin, 34 Provinsi Ramaikan Pameran Gelar Dagang UPPKA-UKM

Upaya tersebut dengan pertimbangan bahwa kurangnya akses makanan bergizi merupakan salah satu penyebab stunting.

Selain itu pola asuh orang tua dalam pemberian makanan bergizi pada bayi dan anak juga menjadi kunci dalam mencegah stunting.

"Pola asuh ini menjadi bagian yang sangat penting. Kalau kita tahu seperti apa makanan bergizi bagi anak-anak kita. Maka kita sebagai orang tua pun akan menjaga makanan yang dimakan anak-anak kita. Oleh karena itu nanti ada demo masak masakan sederhana. Karena konsep makanan di DAHSAT itu bukan yang aneh-aneh," jelas Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng pada acara tersebut.

Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (keluarga yang memiliki catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu), melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi kemitraan lainnya. 

BACA JUGA:BKKBN Ingatkan Dampak Buruk Stunting Bagi Masa Depan Indonesia

Ia juga menyebutkan bahwa BKKBN melalui Dashat berupaya keras mendorong masyarakat untuk dapat mengonsumsi makanan-makanan bergizi lokal yang terjangkau.

"Kegiatan Dashat mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan melalui model pengelolaan sosial, komersial dan kombinasi," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumatera Selatan H. Dharma Budhi, SH, ST, M turut menjadi pembicara 

Ia menghimbau kepada seluruh Kepala Daerah, Kepala Dinas dan Kepala Badan, Camat, Lurah/Kades, PKK kader IMP dan seluruh sektor terkait untuk mendukung program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting, termasuk Dashat di daerahnya masing - masing.

"Sehingga apa yang menjadi tujuan utama dalam mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup seluruh keluarga dapat kita wujudkan. Pencegahan Stunting dimulai dari hulu, dari remaja, catin, maka generasi penerus bangsa haruslah tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas dan produktif, jika anak – anak terlahir sehat dan tumbuh dengan baik serta didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka diharapkan mereka dapat menjadi model kesuksesan bangsa," tegasnya.

BACA JUGA:BKKBN Fokuskan Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2023 di 13.263 Desa

Sementara itu, Sales Manager South Sumatera Region PT Nestlē Indonesia Leli Yovina yang juga hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa sepanjang perjalanan Nestlē Indonesia mewujudkan peningkatkan kualitas hidup individu untuk generasi mendatang, Nestlē Indonesia telah menerapkan kerjasama secara pentahelix dengan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingam termasuk dengan BKKB RI yang telah menjadi mitra strategisnya sejak tahun 2021. 

Kategori :