Bukannya Untung Malah Buntung
Aryanto Misel menilai kedatangannya menemui dua perusahaan hypercar itu seperti sia-sia.
Pasalnya, pengalamannya hanya dibayar keliling Italia.
Padahal, Aryanto mengklaim, teknologi Nikuba yang dikembangkannya butuh proses lama bertahun-tahun.
"Saya melakukan penelitian dan membuat nikuba itu selama lima tahun itu menghabiskan uang yang banyak," akunya.
BACA JUGA:Daftar Harga BBM Terkini di Seluruh SPBU RI Senin 10 Juli 2023, Ada yang Turunkah?
Sejatinya, Aryanto mengaku tak menolak perminataan Ferrari dan Lamborghini jika ia harus mengajarkan mereka perancangan Nikuba asal ada kompensasi hak cipta.
"Saya siap belajarin buat Nikuba, asal ada kompensasi," jelas Aryanto Misel.
Aryanto menyebut, ia meminta Rp 15 miliar jika Ferrari dan Lamborghini mau mengadopsi teknologi Nikuba untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis air.
Namun Aryanto mengaku sama sekali tidak ada pembicaraan soal biaya hak cipta Nikuba yang diinginkan mereka.
"Bahasa kasarnya, ya silahkan tekhnologi Nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai Rp 15 miliar, tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu," ujarnya.