Maka dari itu, dia berharap kepada seluruh pemangku kepentingan untuk tetap mentaati tahapan pemilu yang telah ditetapkan dalam PKPU sekaligis menjaga situasi politik saat ini.
"Kami meyakini bahwa segenap pihak dapat jaga situasi sosial politik yang kondusif," ucap Idham.
"Kami meyakini itu, kami meyakini segenap pihak stakeholder pemilu memiliki komitmen untuk tetap menjaga situasi sosial politik pemilu yang kondusif," tandasnya.
BACA JUGA:Arogansi Bus Lawan Arah di Lamongan, Pemotor Dibanting Agar Kasih Jalan
Sebagaimana diketahui, Bacapres dari PDI Perjuangan itu muncul dalam cuplikan Adzan Maghrib yang tayangkan oleh salah satu stasiun TV.
Namun, kemunculan Ganjar Pranowo di tayangan azan magrib di televisi itu ternyata sudah terjadi sejak 5 September 2023 dan tayang di dua stasiun televisi swasta.
"Ganjar Pranowo di azan Maghrib RCT# nih guys, bukan politik identitas?" tulis warganet.
Bahkan, ada netizen yang menyoal kembali janji soal tidak akan 'bermain' dengan politik identitas.
"Ciee yang udah nongol aja di RCT# pas azan Maghrib. Katanya nggak mau politik identitas," tulis akun lain.
BACA JUGA:Tinjau Gudang Bulog, Jokowi Ungkap Stok Beras Ada 2 Juta Ton
Disisi lain, ini bukanlah pertama kalinya pihak PDI Perjuangan melakukan tindakan pelanggaran selama tahapan Pemilu 2024.
Sebelumnya partai pengusung Ganjar Pranowo ini sempat mengunggah sebuah video di X yang berisikan sebuah ajakan untuk memilih PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo sebagai Presiden pilihan.
Lebih mengjutkannya lagi, video ajakan tersebut disampaikan langsung oleh anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution.
Namun, hingga saat ini belum ada tindakan tegas yang diberikan oleh pihak Bawaslu sampai saat ini video tersebut sudah dihapus dari akun X resmi PDI Perjuangan.