JAKARTA, DISWAY.ID-Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Sofiah Balfas, dalam dugaan korupsi proyek jalan Tol Jakarta Cikampek II (Japek) elevated atau jalan Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed atau Jalan Tol MBZ pada Selasa 19 September 2023 kemarin.
Peran Sofiah Balfas disebutkan, bersekongkol untuk mengatur dan mengubah spesifikasi material tertentu yang hanya dapat disediakan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Sofiah Basah langsung ditahan. Sofiah Basah menjabat sebagai Direktur di PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK).
BACA JUGA:Peran Direktur Bukaka Teknik Utama di Kasus Karupsi Tol MBZ, Kejagung: Buktinya Kuat
PT Bukaka kemudian memberhentikan Sofiah Balfas dari jabatan Direktunya.
Direktur Utama BUKK Irsal Kamarudin menyampaikan bahwa dewan komisais telah menetapkan pemberhentian sementara anggota direksi Sofiah Balfas.
"Atas pemberhentian sementara tersebut, yang bersangkutan tidak lagi berwenang menjalakankan pengurusan perseroan dan mewakili perseroan," paparnya dalam surat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 22 September 2023.
BACA JUGA:Kejagung Tetapkan Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama Tersangka Korupsi Tol MBZ
Sosok Sofiah Balfas
Merangkum dari berbagai sumber, Sofiah Balfas menjadi Direktur BUKK sejak Juni 2008.
Sofiah Balfas menjadi Direktur BUKK berdasarkan Akta RUPS No. 13 tanggal 11 Juni 2008, yang disahkan oleh Ny.Masnah Sari S.H., Notaris di Bogor.
Sofiah Balfas bergabung dengan PT Bukaka sebagai Pemasaran pada Unit Usaha Peralatan Pembangunan Jalan (1992-2001)
Kemudian diangkat menjadi Kepala Unit Usaha Peralatan Pembangunan Jalan (2001-2008), dan Direktur Operasional Perseroan (2008-2015).
Ia berpengalaman di bidang Engineering-Procurement-Construction (EPC) selama 20 tahun lebih.