Ia sering menghimbau agar masyarakat kembali melestarikan budaya Mapalus atau gotong royong serta kepedulian terhadap sesama.
Dalam beberapa catatan bio di akun medsos miliknya, Andy Rompas merupakan jebolan School and College Listings (SLA) Tompaso II.
Pemeluk agama Kristen ini tinggal di kota Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, bersama istrinya.
Salah satu nilai utama yang ingin kembali digaungkan adalah semangat Mapalus atau gotong royong, dan Sitou Timou Tumou Tou, yang pada dasarnya berarti manusia hidup untuk memanusiakan orang lain.
BACA JUGA:Bawaslu Terlusuri Dokumen Afiliasi Politik ASN di SDN Sukoharjo yang Viral di Medsos, 'Kami Pantau!'
Nilai luhur ini kemudian jadi semangat gerakan ormas ini dalam menggalang bantuan dan memberikannya, baik dalam bentuk tenaga, peralatan, hingga dana, pada saat benaca alam melanda salah satu kota besar di Sulawesi 2021 lalu.
Berikut biodata singkat Andy Rompas
- Nama: Andy Rompas
- Asal: Tondano, Minahasa
- Pendidikan: SLA Tompaso II
- Profesi: Aktivis Sosial
- Jabatan: Panglima Besar PMM
- Istri: Nancy Angela Hendriks
- Instagram: @andy.rompas999
- TikTok: @andy.rompas9
BACA JUGA:Polres Pandeglang Cek Jalur Lalulintas Wisata Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
Kenapa Ormas di Minahasa Dinamakan Manguni
Asal Manguni berasal dari nama burung Manguni, seperti jenis burung hantu lainnya di daerah Minahasa, burung ini termasuk burung nokturnal yang aktif di malam hari.
Celepuk sulawesi (Otus manadensis) adalah spesies burung hantu dalam famili Strigidae.
Celepuk sulawesi atau manguni berkaitan erat dengan kebudayaan Minahasa.
Burung ini dikagumi karena dapat memberi tanda apabila sesuatu akan terjadi, dan mempunyai perasaan dalam serta matanya yang tajam dan mampu menatap jauh.
Burung ini dipakai dalam lambang Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, dan Gereja Masehi Injil di Minahasa.