Datang Langsung ke Yahukimo, Menko PMK Pastikan Penanganan Korban Bencana Longsor dan Kelaparan Berjalan Baik
Datang Langsung ke Yahukimo, Menko PMK Pastikan Penanganan Korban Bencana Longsor dan Kelaparan Berjalan Baik-Foto: KemenkoPMK-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau secara langsung penanganan korban bencana tanah longsor dan kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Muhadjir Efendi menyampaikan, upaya itu merupakan tindak lanjut dari bencana tanah longsor yang menimpa Distrik Anggruk dan Distrik Panggema, serta bencana kelaparan akibat dari gagal panen yang menimpa Distrik Amuma yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
BACA JUGA:KKB Serang 5 Tenaga Medis di Puskesmas Amuma Yahukimo, Satu Orang Dibacok
“Saya sudah ke sana, penanganannya sudah bagus, baik yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi, dan juga bantuan-bantuan yang datang dari pusat,” ujar Menko Muhadjir melalui keterangan resmi, Minggu 12 November 2023.
Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah menetapkan “Status Tanggap Darurat Tanah Longsor” di Distrik Anggruk dan Distrik Panggema serta bencana kelaparan di Distrik Amuma selama 21 hari sejak 12 Oktober hingga 1 November 2023.
Dilaporkan lebih dari 14.000 penduduk terdampak bencana tersebut. Sedangkan, 22 penduduk meninggal dunia dengan rincian 11 orang dewasa dan 11 orang anak-anak sejak Februari hingga Oktober 2023 yang tersebar pada 13 kampung di Distrik Amuma.
Menko Muhadjir mengatakan korban yang terdampak bencana telah dibawa ke RS untuk ditangani lebih intensif.
Selain itu upaya tindaklanjut pasca pengiriman bantuan juga akan dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
BACA JUGA:TPNPB OPM Bantah 5 Warga Papua yang Tewas di Yahukimo Anggotanya, Sebby Sambom: Mereka Sipil
Upaya jangka pendek akan dibangun lumbung sosial yang akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial. Sementara itu, BNPB akan menindaklanjuti tahap rehabilitasi dan rekontruksi rumah terdampak.
Sedangkan, upaya jangka panjang akan dilakukan dalam bentuk penyediaan varietas pangan dengan karakteristik lokal yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
Adaptasi teknologi tepat guna akan turut dilakukan dengan menggandeng perguruan tinggi untuk pengolahan bahan pangan agar dapat tahan lama sehingga masyarakat tidak bergantung pada masa panen.
BACA JUGA:Selain Tembak 5 Anggota KKB di Yahukimo, Aparat Juga Sita Sejumlah Senjata dan Amunisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: