BACA JUGA:Lionel Messi Bujuk Marcos Rojo, Mantan Bek Manchester United untuk Bergabung dengan Inter Miami
Sedangkan salah satu petugas kesehatan mengatakan bahwa dalam penyerangan tersebut pihaknya merawat kurang lebih 15 orang yang terluka karena melakukan perlawanan terhadap pasukan Zionis.
Volker Turk selaku kepala hak asasi manusia PBB mengatakan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki dengan cepat memburuk.
“Penggunaan taktik dan senjata militer dalam konteks penegakan hukum, penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional dan penegakan pembatasan pergerakan yang luas, sewenang-wenang dan diskriminatif yang berdampak pada warga Palestina sangatlah meresahkan,” jelas Volker.
BACA JUGA:Israel Tarik Pasukan Brigade 450 dari Gaza, Bukti Kalah Melawan Hamas?
BACA JUGA:6 Izin Kegiatan Anies di Sejumlah Daerah Dicabut, Tim Hukum Nasional AMIN: Sikap Neo Orba
Hal senada juga diungkapkan oleh Rami Khouri yang merupakan seorang peneliti terkemuka di American University of Beirut, bahwa penggerebekan tersebut merupakan konfirmasi bahwa Israel bergerak untuk mencegah adapnya perlawanan Tepi Barat yang telah diduduki seperti di Gaza.
“Mereka tidak ingin Tepi Barat muncul sekarang sebagai perlawanan berikutnya,” katanya.
Sedangkan prampokan bertujuan untuk mengakhiri perlawanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.