JAKARTA, DISWAY.ID -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika Presiden juga boleh berpolitik; berkampanye dan memihak.
Dengan dua unsur tersebut, Jokowi menilai jika Presiden boleh memihak pada salah satu calon.
Lucunya, ucapan Jokowi itu dilontarkan di depan Prabow Subianto saat berada di Lanud Halim Perdanakusuma.
Kita tahu bahwa Menteri Pertahanan RI itu merupakan calon presiden dari nomor urut 2.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Gen Z Ternyata Bisa Berubah Pilihan Detik-Detik Menuju TPS
Prabowo maju pencalonan bersama cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.
Ucapan Jokowi ini mengundang berbagai reaksi publik. Tak terkecuali para politisi.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai jika ucapan Jokowi sebuah tanda kepanikan.
"Secara normatif, semua sudah tahu aturan itu, tapi pernyataan itu menunjukkan tanda kepanikan," ujar di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024.
BACA JUGA:Polda Papua Persiapkan 8.617 Personel untuk Pengamanan Pemilu 2024
Partai dari koalisi Perubahan itu mengatakan, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dipastikan akan berpihak kepada rakyat.
"Bagi pasangan AMIN, kami berpihak kepada rakyat, beraliansi dengan rakyat," bebernya.
Waktunya Pukul Kentungan
Jazilul menyebut sudah waktunya semua pihak pukul kentongan.
Menurut ini sebuah peringatan bahwa demokrasi di Republik ini sedang cacat.