JAKARTA, DISWAY.ID – Tidak hanya dikecam oleh negara Arab, namun Amerika juga turut memberikan peringatan atas rencana penyerangan Israel ke Rafah.
Wilayah yang merupakan perbatasan Palestina dengan Mesir dan merupaan tempat pelarian terakhir dari warga Gaza yang diserang oleh Israel dalam setahun terakhir.
Jake Sullivan yang merupakan Penasihat Keamanan Nasional Amerika mengatakan bahwa Joe Biden menyampaikan jika rencana penyerangan Israel ke Rafah merupakan kesalahan serius.
Hal tersebut akan dapat memperdalam krisis kemanusiaan di wilayah terakhir dari pelarian warga Gaza.
Menurut Jake Sullivan, meskipun Joe Biden juga merkeinginan untuk menghabisi Hamas, namun bukan berarti bisa melakukan penyerangan besar-besaran terhadap Rafah.
“Penyerangan itu akan akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, memperdalam anarki di Gaza dan semakin mengisolasi Israel secara internasional,” kata Sullivan.
Menurut Sullivan, Biden melalui panggilan telepon meminta Netanyahu untuk mengirim tim intelijen dan pejabat militer ke Washington, untuk mendengarkan kekhawatiran tentang potensi invasi ke Rafah.
Sepanjang perang, Israel telah memerintahkan warga sipil Palestina di Gaza untuk pindah ke selatan saat mereka menyerbu wilayah tersebut dari utara.
BACA JUGA:Menteri PPPA Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi Wujudkan Perlindungan Perempuan dan Anak
BACA JUGA:Link Pendaftaran Mudik Gratis Bio Farma Kembali Dibuka, Sisa Kuota: 200 Orang Lagi!
Warga Gaza secara berlahan melakukan pengungsian ke Rafah yang awalnya mengungsi ke bagian tengah Gaza.
Setelah sempat ke kota selatan Khan Younis, mereka akhirnya terpaksa mengungsi ke Rafah, yang merupakan daerah perbatasan dengan Mesir.
Selama lima bulan terakhir, populasi Rafah telah membengkak menjadi lebih dari 1.5 juta orang, naik dari sekitar 300.000 orang sebelum perang.