" Posisi ini meningkatkan peluang Indonesia bekerja sama dengan Turki sebagai hub ekspor,"lanjutnya.
BACA JUGA:6.501 PMI Bekerja di Makau, Indonesia Pererat Kerjasama Ketenagakerjaan
BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan PMI, Kemenaker Sosialisasikan Program Jaminan Sosial di Macau
Deputi Dida juga mengajak sekitar 150 ribu pengusaha Turki yang bernaung di bawah ITO untuk meningkatkan investasi di Indonesia.
Sementara itu, para pengusaha Turki menginginkan proses investasi di Indonesia dipermudah. Untuk itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Khususnya Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis berkomitmen memfasilitasi penyelesaian kendala-kendala yang dihadapi selama berinvestasi di Indonesia.
"Semoga para pengusaha Turki bisa berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam bidang pangan, seperti perusahaan susu mulai dari sapi bakalan sampai produk akhir seperti permen, keju, maupun yogurt. Di sisi lain, hazelnut Turki dapat memulai dan memperkenalkan produknya di Indonesia," pungkas Dida.
BACA JUGA:Pembangunan 27 Bandara di Era Jokowi, Tingkatkan Konektivitas Daerah 3TP
BACA JUGA:Buka Peluang Kerja di Hongkong, Perusahaan Dipertemukan dengan Pekerja Migran dan Agensi
Selain itu, pameran IDMA yang mempunyai target transaksi ekspor mencapai 500 juta dolar tersebut juga telah berhasil mempertemukan peserta dari berbagai negara, seperti Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Denmark, Tiongkok, Italia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Brasil, Mesir, dan India.
Pameran IDMA juga diikuti berbagai perusahaan antara lain Gocmen Makina, Koc Degirmen, TMI Spanyol, Special Mills, Pizeta, Ocrim, Mulmix SPA, Yukselis Makina Turkey, Chopin Technologies, Chief Industries USA, Dickey - John, Frigortec, Goudsmit, Axor Ocrim, dan Cetec Industri.