Ketahui Gangguan Retina Mata dan Gejalanya, Bisa Pengaruhi Penglihatan

Kamis 23-05-2024,22:36 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Pernahkah membayangkan kalau bagian retina pada mata mengalami gangguan?

Mata terdiri dari beberapa bagian, salah satunya adalah retina. Retina mata memegang peran penting dalam sistem penglihatan manusia.

Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare Dr. Maria Magdalena Purba, SpM, mengatakan retina adalah lapisan syaraf yang melapisi dinding belakang bola mata.

Letak retina berada tepat di belakang bola mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.

BACA JUGA:Bunda, Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak

Otak akan menerjemahkan sinyal yang dikirim oleh retina dalam bentuk gambar.

Di tengah saraf ini ada bagian penting dari retina mata, disebut makula.

Dapat dikatakan makula adalah titik sentral penglihatan di mana mata Anda dapat melihat objek dengan jelas dan detail.

Gangguan pada retina dapat mempengaruhi kualitas penglihatan seseorang.

Retina yang terganggu akan menimbulkan gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur hingga kehilangan penglihatan.

BACA JUGA:Lakukan 5 Kebiasaan Ini, Bisa Tingkatkan Kesehatan Mata Secara Alami Lho!

Gangguan Retina Pada Mata

Berikut ini beberapa gangguan pada retina mata yang sering terjadi:

1. Degenerasi Makula

Degenerasi makula adalah gangguan pada bagian tengah retina yang disebut makula.

Tugas makula sangatlah penting yaitu sebagai pusat penglihatan sentral dan warna.

Pada degenerasi makula, makula mengalami kerusakan atau perubahan yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pusat.

Gangguan ini umumnya terjadi karena proses degeneratif atau dapat dikatakan sering terjadi pada orang dengan usia lanjut.

BACA JUGA:5 Tips Menjaga Kesehatan Mata dengan Mudah

2. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi di retina mata yang muncul pada penderita diabetes.

Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan perdarahan atau pembengkakan.

Penderita retinopati diabetik mungkin mengalami penglihatan kabur, sulit melihat pada malam hari, atau bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.

BACA JUGA:Catat! Ini 4 Makanan yang Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mata Anak

3. Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa merupakan kelompok penyakit mata genetik yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel cahaya di retina.

Gejala awalnya termasuk kesulitan melihat dalam cahaya redup atau pada malam hari, serta menyusutnya lapangan penglihatan.

Retinitis pigmentosa dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.

BACA JUGA:Selain Wortel, Ini 6 Jenis Makanan yang Baik untuk Kesehatan Mata

4. Edema Makula

Edema makula yaitu terjadinya pembengkakan pada makula. Penyebab umumnya termasuk retinopati diabetik atau degenerasi makula.

Pembengkakan ini dapat menyebabkan penglihatan kabur atau buruk, terutama ketika membaca atau melihat objek dengan detail.

5. Ablasio Retina

Retina dapat mengalami robekan atau terlepas akibat berbagai faktor, termasuk cedera, usia lanjut, atau miopia tinggi.

Jika retina terlepas, hal itu memerlukan perawatan medis sesegera mungkin, sebab dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

BACA JUGA:5 Makanan Ini Bisa Jaga Kesehatan Mata Lho, Cocok Buat yang Kerja Seharian Depan Laptop

Gejala Awal Gangguan Retina

Gejala awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang mungkin terjadi. Beberapa gejala umum yang dapat menandakan adanya masalah pada retina meliputi:

Penglihatan menjadi kabur

Luas pandangan terbatas

Muncul bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan

Muncul kilatan-kilatan cahaya

Lebih sensitif terhadap cahaya

Sulit membedakan warna

Gejala tersebut dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata dan dapat berkembang lebih berat seiring dengan meningkatnya usia.

BACA JUGA:Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan Online dan Offline, Cuma Perlu Ini!

Faktor Risiko Gangguan Retina

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada retina mata.

Beberapa faktor risiko utama melibatkan kondisi medis, gaya hidup, dan faktor genetik.

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan retina:

Usia Lanjut: Risiko gangguan retina, terutama degenerasi makula akan cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.

Riwayat Keluarga: Risiko seseorang dapat meningkat, jika terdapat riwayat kelainan genetik mata dalam keluarga

Miopia Tinggi: Orang yang mengalami miopia tinggi (rabun jauh) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami robekan atau terlepasnya retina

Tekanan Intraokular Tinggi (Glaukoma): Tekanan bola mata yang tinggi dapat menyebabkan glaukoma, yang dapat merusak saraf optik dan memengaruhi kesehatan retina.

Merokok: Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia dan gangguan retina lainnya.

Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina

Cedera Mata: Cedera pada mata, terutama yang melibatkan trauma fisik pada area mata, dapat meningkatkan risiko robekan atau terlepasnya retina.

Paparan Radiasi: Paparan radiasi, terutama pada tingkat yang tinggi, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada retina. 

BACA JUGA:Mesti Tahu! Ini Daftar Layanan yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan Berdasarkan Perpres No 59 Tahun 2024

Cara Jaga Kesehatan Retina

Menjaga kesehatan retina mata merupakan langkah penting untuk memastikan fungsi penglihatan optimal.

Cara mencegah gangguan retina mata adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala, sesuai dengan usia.

Apabila seseorang memiliki faktor risiko menderita penyakit mata juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala, meskipun masih di usia produktif.

Selain itu, penting untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan retina.

Menjaga gaya hidup sehat dengan tidak merokok, serta menghindari trauma atau cedera mata.

Anak-anak juga perlu menjalani pemeriksaan mata setidaknya satu kali saat masih balita, usia sekolah, dan remaja, untuk memeriksa perkembangan penglihatannya.

Bagi seseorang yang menginjak usia 40 tahun, pemeriksaan mata juga dianjurkan setiap 1–2 tahun sekali.

 

Kategori :