Kemudian dr. Tirta menyebut jika orang hobi makan banyak tapi tidak banyak gerak atau beraktivitas lebih, tumpukan karbo dapat memicu obesitas atau kegemukan.
Bahkan dampak terburuknya adalah dapat menyebabkan kadar gula pada tubuh akan meningkat.
"Kalau kalian terus-terusan kayak gitu akan terjadinya obesitas, kegemukan dan mungkin kadar gula kalian akan meningkat," terangnya.
Tak heran, seseorang setelah makan mudah mengantuk karena aktivitas tubuhnya kurang.
Dr. Tirta mengatakan, kendati hobi makan banyak, tapi gaya hidup perlu diseimbangkan.
BACA JUGA:5 Cabang Olahraga Sedang Tanding Dulang Tiket Olimpiade 2024
BACA JUGA:LALIGA Extra Time Digelar di Jakarta, Berbagi Informasi Industri Olahraga dan Hiburan
Misalnya rajin berolahraga untuk mengeluarkan dan membakar kalori akibat penumpukan karbohidrat dalam tubuh.
"Jadi problematikanya adalah menyeimbangkan gaya hidup kalian, makanan kalian dengan kalori yang keluar," sambungnya.
Minimal, kata dr. Tirta, berdasarkan sebuah jurnal, disarankan olahraga selama 150 menit dalam sepekan.
"Jadi pada dasarnya kalau bisa olahraganya minimal 150 menit per minggu, yang ngomong tuh jurnal," jelasnya lagi.
Terakhir, sebut dr. Tirta, jika ingin makan enak seperti mie instan, hidup perlu seimbang dengan berolahraga.
Tujuannya agar sumber makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak menjadi penyakit berbahaya seperti obesitas.
BACA JUGA:Obstacle Race Jadi Olahraga Eksklusif di Indonesia
BACA JUGA:Semeja Bareng Menpora, Pemred Media Online Diajak Kolaborasi Dukung Prestasi Pemuda dan Olahraga
"Sehingga kalian bisa makan enak, nih, dan hidup seimbang. Yang jadi masalah kalian makan seperti ini tapi hidupnya mager, terjadi obes (obesitas). Jadi yang disalahkan jangan mienya," tukasnya.