Resistensi Antibiotik Jadi Ancaman Global Tak hanya Salah Cara Minumnya, Bisa Lewat Makanan

Resistensi Antibiotik Jadi Ancaman Global Tak hanya Salah Cara Minumnya, Bisa Lewat Makanan

Resistensi Antibiotik Jadi Ancaman Global Tak hanya Salah Cara Minumnya, Bisa Lewat Makanan-Disway/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Antimikroba resistensi (AMR) merupakan ancaman kesehatan global yang berpengaruh signifikan terhadap populasi di dunia.

Bahkan, WHO pada 2023 lalu menetapkan AMR sebagai salah satu dari 10 ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat global.

BACA JUGA:Ikatan Apoteker Indonesia Buka Suara soal Marak Penggunaan Antibiotik Sembarangan

BACA JUGA:Konsumsi Antibiotik Sembarangan, Kemenkes Ungkap 1,27 Juta Orang Meninggal akibat Resistensi

Di mana, diperkirakan akan ada 10 juta kematian global dan Rp66 triliun kerugian material pada 2050 akibat resistensi antibiotik yang tidak dikendalikan.

"AMR menimbulkan ancaman kesehatan global yang signifikan bagi populasi seluruh dunia, dimana kematian akibat AMR di tahun 2050 itu lebih besar dibandingkan dengan kanker," ungkap perwakilan Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor BPOM RI Amatul Syukra Tampubolon pada KIE BBPOM di Jakarta, 12 November 2024.

AMR sendiri merupakan keadaan di mana, mikroorganisme mampu bertahan pada dosis terapi senyawa antimikroba. "Jadi bahasa sederhananya sudah tidak mempan lagi kalau dikasih antibiotik."

BACA JUGA:Ingat! Jangan Asal Minum Antibiotik, Praktisi Ungkap Bahayanya

BACA JUGA:Bakteri atau Virus: Kapan Perlu Antibiotik?

Di samping itu, kesadaran masyarakat terkait bahaya resistensi antibiotik ini menjadi sangat penting.

Pasalnya, penyebab utama AMR yang mengancam manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan adalah penyalahgunaan antimikroba dalam kesehatan manusia dan produksi pangan.

Sebagai contoh para peternakan hewan, ayam akan disuntik antibiotik begitu menetas dari telurnya.

"Ternyata ayam itu ketika menetas, itu sudah disuntik dengan antibiotik.Saya tanya, kenapa harus disuntik? Saya bilang ke teman-teman saya di Kementerian Pertanian, (jawabannya) supaya jangan mati. Dan nyuntiknya itu nggak satu dua ekor, semuanya secara massal, baru menetas. Kemudian setelah satu bulan disuntik lagi," paparnya.

BACA JUGA:Resistensi Antibiotik Picu Pandemi Senyap, Ancam Kesehatan Masyarakat Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads