JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) buka suara dan beri peringatan atas polemik yang terjadi di Universitas Airlangga.
Peringatan tersebut buntut polemik Dekan FK Uanir dipecat oleh Rektor Unair Mohammad Nasih per 3 Juli 2024.
Keputusan mendadak memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budi Santoso diduga akibat menentang kebijakan pemerintah mendatangkan dokter asing.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart 5-7 Juli 2024, Diskon Murah Minyak Goreng hingga Beras Mulai Rp33 Ribuan
BACA JUGA:Rangkaian Tradisi Malam 1 Suro di Jawa, Ada Kirab Pusaka hingga Ritual Mubeng Beteng
Akibatnya, berbagai penolakan atas turunnya Budi Santoso sebagai Dekan digaungkan praktisi kesehatan dan civitas akademika FK Unair lainnya.
Sebelumnya pada Kamis, 4 Juli 2024, dilakukan aksi damai yang menuntut dikembalikannya Budi sebagai Dekan serta menghidupkan kembali hak berpendapat bagi tenaga kesehatan.
Karangan bunga pun membanjiri area Fakultas Kedokteran sebagai bentuk dukungan terhadap Budi serta keprihatinan atas yang terjadi.
BACA JUGA:Demokrat Resmi Usung Incumbent di Berbagai Daerah Maju Pilkada 2024, Ini Wilayah Persebarannya
BACA JUGA:Euro 2024: Cristiano Ronaldo Vs Antoine Griezmann, Adu Striker Mandul di Laga Portugal Vs Prancis
Bentuk solidaritas lain, seperti mogok kerja, penggunaan pita hitam, serta petisi untuk mengembalikan Budi sebagai dekan juga ramai dilakukan.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak kampus.
"Kemendikbudristek telah berkomunikasi dengan Rektor UNAIR untuk mengingatkan kewajiban menjunjung tinggi kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik civitas akademika UNAIR," kata Haris kepada Disway.Id, Jumat, 5 Juli 2024.
BACA JUGA:Viral Plang JakHabitat Hilang, Begini Respon Heru Budi
BACA JUGA:Tersangka Dugaan Korupsi Antam Masih Belum Ditahan KPK: Siman Bahar Sedang Sakit Keras