JAKARTA, DISWAY.ID - Tindakan ablasi merupakan salah satu metode pengobatan atrium fibrilasi (AF), salah satu jenis gangguan jantung aritmia yang banyak diderita.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis jantung RS Siloam TB Simatupang Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FEHRA ketika ditemui, Selasa, 24 September 2024.
Ia menjelaskan, atrium fibrilasi disebabkan oleh gangguan pada generator listrik jantung di bagian serambi kanan yang berfungsi memompa darah.
BACA JUGA:80% Penyakit Jantung Bisa Dicegah, Ini Penjelasan Ahli
"Generator listrik yang asli yang normal itu berada di serambi kanan. Dan hanya ada satu," terang Yoga.
Sedangkan pada penderita AF, "Generatornya bukan cuma satu yang di (serambi) kanan. Bahkan yang generator asli ini tidak berfungsi, tapi digantikan oleh sekitar 400 sampai 600 generator lain."
Biasanya, generator listrik muncul di serambi kiri yang terdapat empat lubang.
"(Lubang) ini adalah muara pembuluh darah yang berasal dari paru-paru, masuk ke serambi kiri. Nah di muara itu, atrial fibrilasi itu terutama berasal. Kalau 400 (generator aktif) saja lewat semuanya masuk ke bilik sini, maka langsung mati mendadak kita," bebernya.
BACA JUGA:Waspada Atrium Firbilasi, Gangguan Irama Jantung yang Seringkali Tak Munculkan Gejala
Pasalnya, jantung yang berdenyut terlalu cepat justru membuatnya tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Hal inilah yang biasanya menyebabkan mati mendadak.
"Walaupun dia cepat, tidak ada tenaga mekanik lagi, hanya bergetar. Maka walaupun cepat disebutnya henti jantung karena darah berhenti, tidak dipompakan lagi," lanjutnya.
Bukan hanya itu, AF yang ditandai dengan denyut nadi tidak teratur ini membuat darah menggumpal sehingga memicu stroke.
BACA JUGA:Punya Genetik Penderita Jantung, Bisa Dicegah dengan Hidup Sehat?
Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya penanganan sedini mungkin bagi penderita AF.
Dalam hal ini, metode ablasi menjadi pilihan utama para ahli, ungkap salah satu eksekutif board untuk ahli aritmia di Asia Pasifik tersebut.