Dokter Spesialis: CPR Bantu Harapan Hidup Meningkat dan Tekan Pasien Henti Jantung hingga 9 Persen
Dokter Spesialis Jantung Beny Hartono, sebut metode Cardiopulmonary Resuscitation/CPR mampu menekan angka kematian henti jantung hingga 9 Persen-Disway.id/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID – Resusitasi Jantung Paru (Cardiopulmonary Resuscitation/CPR) kembali ditegaskan sebagai tindakan pertolongan pertama yang krusial dan memiliki dampak signifikan dalam upaya menyelamatkan nyawa korban henti Jantung mendadak (sudden cardiac arrest).
Menurut dr. Beny Hartono, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah subspesialis Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan Kardiologi Intervensi, mengungkapkan bahwa intervensi CPR oleh orang awam yang terlatih sebelum bantuan medis profesional tiba bisa meningkatkan potensi kesembuhan dan kelangsungan hidup pasien hingga 8 hingga 9 persen.
BACA JUGA:Kolaborasi Global di ISICAM 2025: 59 Pakar Dunia Bahas Inovasi Intervensi Jantung
BACA JUGA:Aksi Patrice Evra Main 3x3 Soccer Cage, Offside Ingin Hidupkan Lagi Street Soccer
"Angka 8 sampai 9 persen ini mungkin terlihat kecil, namun dalam konteks henti jantung, setiap persentase adalah perbedaan antara hidup dan mati. Tanpa CPR, tingkat kelangsungan hidup pasien di luar rumah sakit umumnya sangat rendah, bahkan di bawah 5 persen," jelas Dr. Rian dalam seminar kesehatan di Jakarta Minggu 9 November 2025.
Menurut Benny, henti jantung mendadak seringkali terjadi tanpa peringatan dan membutuhkan tindakan cepat. Otak mulai mengalami kerusakan permanen hanya dalam waktu sekitar 4 hingga 6 menit setelah jantung berhenti berdetak.
CPR berfungsi vital untuk:
1. Mempertahankan Aliran Darah: Melalui kompresi dada yang efektif, CPR secara manual membantu memompa darah yang mengandung oksigen ke organ vital, terutama otak dan jantung.
2. Memperpanjang Jendela Waktu: Memberikan waktu tambahan yang krusial bagi pasien sambil menunggu kedatangan ambulans atau alat kejut jantung (Automated External Defibrillator/AED).
BACA JUGA:Trailer Michael Jackson Biopik Resmi Rilis, Sosok Ini Mirip Banget Sama Aslinya!
"Dalam kondisi henti jantung, setiap menit adalah emas. Jika CPR segera diberikan, peluang pasien untuk pulih tanpa kerusakan neurologis berat jauh lebih tinggi," tambahnya.
Data ini menekankan perlunya pelatihan CPR yang lebih masif dan mudah diakses oleh masyarakat umum. Di banyak negara maju, pelatihan CPR menjadi kurikulum wajib atau bagian dari pelatihan keselamatan kerja.
Dr. Benny berharap pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi non-profit dapat terus mendorong program pelatihan pertolongan pertama.
BACA JUGA:Pentingnya Investasi Apartemen: Pondasi Masa Depan Keuangan di Jantung Kota
Dengan semakin banyaknya orang awam yang memiliki keterampilan dasar CPR, potensi penyelamatan korban henti jantung mendadak di ruang publik dapat meningkat secara signifikan, mendekati standar keberhasilan yang tinggi seperti di negara-negara Eropa dan Amerika Utara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
