JAKARTA, DISWAY.ID - Alat kontrasepsi kombinasi pil KB menjadi salah satu metode pengobatan polycistic ovarian syndrome (PCOS) yang membantu mengemballikan siklus menstruasi.
Untuk diketahui, PCOS merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan gangguan hormon pada wanita usia subur.
Hal ini menyebabkan sejumlah gejala, mulai dari menstruasi tidak teratur (anovulasi), hiperandrogen, hingga resistensi insulin (diabetes).
Kondisi ini harus segera diatasi karena dapat menimbulkan berbagai risiko, mulai dari infertilitas, risiko bayi prematur, keguguran, hipertensi, hingga diabetes.
Bahkan, PCOS juga bisa berujung kanker endometrium lantaran penebalan dinding rahim akibat tidak terjadinya menstruasi.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah dr. Mila Maidarti Sp.OG Subs F.E.R PhD menjelaskan, pil KB tersebut bisa mengontrol androgen yang tinggi pada pasien PCOS.
BACA JUGA:Bola Api Raksasa Membumbung di Kota Al Hudaydah Yaman, Pesawat Israel Targetkan Depot Minyak
"Pertama, kasih pil KB, saya ingin mengatur siklus menstruasinya, jangan sampai ketika saya menemukan dia malah jadi kanker endometrium. Yang kedua, saya ingin mengontrol androgennya karena pil KB mengandung antiandrogen kuat," terang Mila ketika ditemui di Jakarta, 27 September 2024.
Dalam terapi PCOS, pil KB menjadi pilihan untuk memperbaiki menstruasi tidak teratur serta mencegah kanker endometrium.
Seorang yang PCOS tidak memiliki progesteron karena tidak terjadi ovulasi.
BACA JUGA:KONIKA ke-19, Turunkan Angka Kematian Bayi dan Anak Jadi Tantangan Dokter Spesialis Anak