"Dia menangis ke saya dan mengaku tidak melakukan sekejam itu kepada siswanya," tuturnya.
Halim menerangkan, Supriyani menyebut bahwa semua murid dan guru saat kejadian bersaksi bahwa tidak ada peristiwa penganiayaan terhadap anak polisi itu.
Menurutnya kasus yang menimpa sang guru honorer itu sangat aneh, cepat sekali sudah sampai ke pengadilan.
"Padahal murid dan guru bersaksi hari Rabu itu, hari yang memakai batik, tidak ada kejadian. Makanya aneh, saya tidak tahu kenapa bisa langsung di kejaksaan (ditahan)," terangnya.
Ia pun mengecam lantaran akan berdampak pada penilaian buruk terhadap guru.
"Ini tidak bisa didiamkan, ini kezaliman. Kenapa? Karena akan melahirkan orang tua baru yang akan sesuka hati dengan guru," ujarnya.