Siswa SD di Tanjungpinang Dikeluarkan dari Sekolah Usai Menang Lomba, Orangtua Lapor Ada Potongan Pajak 50 Persen!

Kamis 12-12-2024,16:25 WIB
Reporter : Syifa Lulu
Editor : Syifa Lulu

JAKARTA, DISWAY.ID -- Heboh siswa sekolah dasar (SD) di Tanjungpinang Kepulauan Riau dikeluarkan dari sekolah usai menang lomba.

Siswa SD Tanjungpinang berinisial JS (10) dikeluarkan dari sekolah usai orangtua protes hadiah lomba dipotong pajak pihak sekolah. 

Pihak sekolah diduga memotong pajak hadiah lomba yang dimenangkan JS sebesar 50 persen.

BACA JUGA:Viral Pejabat Pemkab Sampang dan Staf Diduga Berbuat Asusila di Kantor

BACA JUGA:Viral Warga Larang Ibadah Natal, Ketua RT Sebut IMB Tak Sesuai Peruntukan

"Seorang siswa SD  di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri dikeluarin dari sekolah, karena orang tua protes terkait dugaan pemotongan hadiah lomba sebesar 50% Kepala Sekolahnya Pengen Terkenal" tulis akun X @Heraloebss dikutip Kamis, 12 Desember 2024.

JS sendiri diketahui memenangkan Plomba tingkat provinsi Pidato Berbahasa Melayu di Kota Batam, ia lantas mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp3,8 juta.

Alih-alih mendapat hadiah secara penuh, JS justru hanya mendapat bagian sebesar Rp1,9 juta setelah pihak sekolah memotong pajak 50 persen.

Dari informasi yang dihimpun, sang murid mengikuti lomba tanpa diberikan fasilitas oleh pihak sekolah maupun satuan dinas pendidikan (Disdik).

"Sang Murid Berangkat Lomba tidak difasilitasi oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik)" sambungnya.

BACA JUGA:Viral Pria Ngamuk di Tempat Bimbel Bekasi, Siswa dan Pengajar Ketakutan

Lebih lanjut, setibanya di Tanjungpinang orangtua siswa kemudian menyerahkan uang kepada pihak sekolah dengan maksud agar nama sang anak dapat diumumkan sebagai pemenang lomba saat Hari Guru.

Namun hal tersebut ternyata tak dilaksanakan pihak sekolah, dan siswa justru mendapat bagian Rp1,9 juta dari total hadiah Rp3,8 juta.

"Ternyata tidak diumumkan, Uangnya juga malah dipotong, jadi sang anak cuma dapat Rp1,9 juta." ujar orangtua siswa.

Orangtua Siswa Protes 

Tak terima sang anak hanya menerima uang Rp1,9 juta, orangtua siswa kemudian melayangkan protes.

Kategori :