BEKASI, DISWAY.ID - Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono atau yang akrab disapa Ipunk meninjau langsung pembongkaran pagar laut di perairan Paljaya, Kabupaten Bekasi pada Selasa 11 Febuari 2025.
Tim pekerja PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN), pemilik pagar laut, melakukan pembongkaran menggunakan satu alat berat berupa ekskavator.
Meskipun hanya sebagai pengawas, Ipunk dianggap sebagai ahli strategi yang penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proses pembongkaran.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, KPK Panggil Sejumlah Ketua Yayasan
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Langsung Cair Lewat 2 Fitur di Dompet Digital, Cuma Klik Link hingga Main Game
Ia berulang kali meminta agar operator ekskavator menjaga jarak aman dari kapal yang mendekati penghalang laut yang sedang dibongkar.
"Jaga jarak, tolong jaga jaraknya," ujar Ipunk di Bekasi pada Selasa, 11 Febuari 2025.
Begitu perintah diberikan, ekskavator itu segera menjaga jarak dan Ipunk berulang kali memberi isyarat dengan tongkat komandonya ke arah pagar yang harus dirobohkan oleh perusahaan.
Sementara itu, kuasa hukum PT TRPN Deolipa Yumara menargetkan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 kilometer milik kliennya rampung dalam kurun waktu tiga hari.
BACA JUGA:Ingat! Pemprov DKI Bakal Terapkan Transaksi Qris di Agen dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg
BACA JUGA:Razman Nasution Terharu Dapat Dukungan Moril dari Prabowo Usai Laporkan Hakim PN Jakut ke KY
"Tiga hari selesai," imbuh dia.
Deolipa sendiri sebelumnya menyayangkan jika pagar di laut Bekasi yang menjadi cikal bakal alur pelabuhan ini dibongkar.
Penjelasannya, kedalaman air di kawasan tanggul bertambah dari dua meter menjadi lima meter.
"Sayang, karena air laut sudah didalamin dan dibongkar akhirnya balik lagi (ke awal)," terang dia.