Suasana lorong di salah satu mal di Jakarta sepi tanpa aktivitas jual beli--Bianca Khairunnisa
Tetap Bertahan dengan Kreativitas dan Program Menarik
Kendati begitu, kini Poins Mall masih tetap aktif dalam menarik perhatian pengunjung lewat sejumlah promo atau event menarik dengan tema yang memusatkan kepada budaya tradisional Indonesia, contohnya adalah seperti lomba tari tradisional.
Beberapa contoh event lomba tari tradisional tersebut adalah Lomba Tari Kreasi Nusantara, yang rencananya akan digelar pada tanggal 15-16 November 2025 nanti.
Selain Itu, Poins Mall juga akan turut menghadirkan lomba Tari Daerah Nusantara pada tanggal 22 November 2025 nanti.
Strategi Menjelang Perayaan Tahun Baru
Sementara itu, sepinya pusat perbelanjaan mal dari pengunjung sendiri pun kini juga sudah menjadi kekhawatiran sendiri bagi para pengusaha.
Terutama ketika mengingat bahwa Indonesia sebentar lagi akan memasuki akhir tahun 2025.
Dalam menanggapi kondisi tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri terus menggencarkan dukungannya terhadap kampanye beberapa program seperti Belanja di Indonesia Aja (BINA), serta UMKM Bisa Ekspor.
Menurut Kepala Biro Humas Kemendag, N.M Kusuma Dewi, beberapa program seperti BINA tersebut sendiri merupakan program kerjasama antara Kemendag beserta dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
Menurutnya, hal tersebut sendiri juga sudah sesuai dengan pasal Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 23 Tahun 2021 Pasal 7, yang menyebutkan bahwa Pengelola Pusat Perbelanjaan wajib menyediakan ruang usaha yang strategis untuk promosi atau pemasaran usaha mikro dan kecil dalam negeri.
“Ada program Bina yaitu belanja di indonesia aja, yang berlangsung setiap event tertentu yang kita kerjasama dengan APPBI dan Hippindo,” ujar Dewi ketika dihubungi oleh Disway, pada Rabu 29 Oktober 2025.
Tanggapan APPBI
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alfonsus Wijaya menegaskan penutupan pusat perbelanjaan di Indonesia saat ini masih sangat kecil jumlahnya dibandingkan dengan mal-mal baru ataupun mal yang ramai dan tetap sukses beroperasi.
Menurutnya, persepsi publik bahwa banyak mal gulung tikar tidak mencerminkan situasi di lapangan saat ini.
“Banyak sekali pusat perbelanjaan yang tingkat kunjungannya sangat tinggi, bahkan sangat padat setiap akhir pekan atau hari libur,” ujarnya.