JAKARTA, DISWAY.ID-- Naswir Sikumbang (50), orang tua dari salah satu korban ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi di sekolah mana pun.
Ia mengaku masih merasa khawatir atas kondisi psikologis para siswa yang menjadi saksi maupun korban dalam insiden tersebut.
BACA JUGA:Aktivis Papua Nilai Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan: Jangan Wariskan Luka Politik
"Jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini. Takutnya anak-anak kita kan masih muda, takut kejiwaannya terganggu," ujar Naswir saat ditemui usai mendampingi anaknya menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Islam Jakarta, Sabtu 8 November 2025.
Naswir menceritakan kepanikan yang dialaminya ketika mendengar kabar ledakan di sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan.
Ia sempat kebingungan mencari sang anak, Rido, setelah mendengar bahwa beberapa siswa menjadi korban dan dibawa ke rumah sakit.
BACA JUGA:Cocokan Barang Bukti, Polisi Geledah Rumah NF, Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta
BACA JUGA:Buntut Ledakan SMAN 72, Menteri PPPA Akui Program Sekolah Ramah Anak Perlu Penguatan
"Namanya orang tua ya, anaknya kena korban atau tidak pun pas kita cari nggak ada, kita merasa was-was. Ditambah lagi pas katanya anak kita dibawa ke rumah sakit, ya kita takut, ini luka parah apa-apa," ungkapnya.
Ia menuturkan sempat mencari ke sekolah terlebih dahulu sebelum akhirnya menemukan anaknya dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta.
"Saya cari ke sekolah dulu, tanya-tanya ke teman-temannya, katanya dibawa ke rumah sakit. Ada dua katanya, ke Yasri atau ke Rumah Sakit Islam. Saya ke Rumah Sakit Islam, ternyata ada Rido," kisahnya.
Menurut Naswir, seluruh biaya perawatan korban ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Anak laki-lakinya dijadwalkan menjalani kontrol setiap minggu.
BACA JUGA:Polisi Dalami Keterkaitan Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta dengan Jaringan Terorisme
BACA JUGA:Aktivitas Belajar di SMAN 72 Jakarta Dilanjutkan Senin, Menteri PPPA: Metode Masih Didiskusikan