Aktivitas Belajar di SMAN 72 Jakarta Dilanjutkan Senin, Menteri PPPA: Metode Masih Didiskusikan
Meskipun demikian, Menteri Arifah menekankan bahwa metode pelaksanaan KBM pada hari Senin masih dalam tahap diskusi intensif dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan pihak terkait lainnya, dengan fokus utama pada pemulihan psikologis dan ke-Disway/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Jakarta akan kembali dilanjutkan mulai Senin, 10 November 2025.
Kepastian ini diberikan untuk menjaga keberlangsungan pendidikan siswa pasca-insiden ledakan yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut pada Jumat lalu.
BACA JUGA:Bersama Menko PM, PNM Hadirkan Rumah Inklusif untuk Wujudkan Kemandirian Disabilitas di Kebumen
BACA JUGA:Begin Kabar Terbaru NF Usai Jalani Operasi, Remaja Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Meskipun demikian, Menteri Arifah menekankan bahwa metode pelaksanaan KBM pada hari Senin masih dalam tahap diskusi intensif dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan pihak terkait lainnya, dengan fokus utama pada pemulihan psikologis dan keamanan siswa.
"Proses belajar-mengajar akan tetap berlanjut, hanya metode dan caranya yang sedang tadi diskusikan baru sesaat. Besok kita akan diskusikan lebih lanjut, seperti apa baiknya sistem pendidikan yang akan dilakukan di hari Senin," ujar Menteri Arifah saat konferensi pers di RS Islam Cempaka Putih, Sabtu 8 November 2025.
Fokus Utama: Pendampingan Psikologis dan Trauma Healing
Menteri Arifah menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang melibatkan anak-anak di lingkungan sekolah tersebut dan menegaskan bahwa sekolah harus menjadi ruang yang aman bagi anak.
BACA JUGA:Polisi Dalami Keterlibatan ABH di Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta
BACA JUGA:Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal di Rumah Kawasan Elite Sukapura
"Dinas P3A DKI Jakarta sudah kami koordinasikan untuk trauma healing. Ini sangat membekas sekali untuk anak-anak, perlu ada pendampingan, khususnya psikologis," ujar Menteri Arifah.
Kementerian PPPA dan Kemendikdasmen saat ini memprioritaskan pemberian pendampingan psikososial dan pemulihan trauma (trauma healing) bagi seluruh siswa, guru, dan warga sekolah yang terdampak, tidak hanya bagi korban luka.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi mental anak-anak stabil sebelum mereka kembali beraktivitas normal.
BACA JUGA:AdMedika Gandeng Waste4Change Kelola Sampah Kantor Menuju Zero Waste
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
