Peluang melalui sepak pojok menjadi kemelut di kotak penalti Mali. Namun, sepakan Ivar Jenner bisa dihalau di depan gawang.
Hingga 45 menit, Indonesia belum bisa mencetak gol meski mendapat beberapa peluang.
BACA JUGA:5 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Terungkap Masuk Radar BTN Pimpinan Sumardji
Tambahan waktu 2 menit. Saat Indonesia asik menyerang, satu kesalahan berbuah fatal hingga Mali bisa mencetak gol.
Wilson melakukan solo run setelah mendapat bola dari lini tengah. Dari sudut yang sempit, sepakan kaki kanan Wilson tak mampu dihalau Cahya Supriadi.
Mali memimpin 2-0 pada menit ke-34. Memasuki babak kedua, permainan timnas U-22 terlihat tak memiliki opsi dalam merubah skema permainan.
Meski skuad Mali U-22 menurunkan tempo permainan, skuad Garuda Muda terlihat tak mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Permainan skuad Garuda Muda justru terlihat membosankan dan kehilangan arah dan tujuan.
BACA JUGA:Jordi Cruyff Bakal Tinggalkan Timnas Indonesia? Fabrizio Romano: Diincar Ajax Amsterdam
Sontak Indra Sjafri sebagai pelatih kepala dipertanyakan dalam urusan opsi taktik dan strateginya di laga ini.
Logisnya laga uji coba digunakan untuk mencari formula yang pas demi mendapatkan susunan atau starting eleven terbaik.
Namun nyatanya Coach Indra Sjafri terlihat menganggap laga ini sebaya pertandingan final yang harus dimenangkan.
Momen yang paling kentara adalah saat skuad Garuda dinilai telat dalam melakukan rotasi pemain.
Berbeda dengan Mali U-22 yang mengganti pemain secara bersamaan, Indra Sjafri justru mengganti pemain satu persatu dan dalam tempo mendekati akhir pertandingan.
BACA JUGA:Indra Sjafri Coret Tiga Pemain Diaspora dari Timnas U-22, Fokus pada Pemain Siap Pakai
Lantas apa tujuan laga uji coba ini? Barulah pada pertandingan memasuki babak tambahan waktu 3 menit terlihat beberapa pemain akan dimasukkan.