ECED 2025 Tegaskan Sinergi Lintas Sektor untuk Generasi Unggul

JAKARTA,- DISWAY.ID - Early Childhood Education and Development (ECED) menjadi fondasi utama bagi kesehatan, pembelajaran, dan produktivitas manusia sepanjang hayat. 

Meski berbagai negara berupaya mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak, kesenjangan masih terjadi.

Banyak anak, termasuk di Asia, belum memperoleh pengasuhan, stimulasi, dan perlindungan yang memadai untuk tumbuh optimal.

Menjawab tantangan tersebut, International Symposium on ECED 2025 digelar dengan tema “ECED Ecosystem Synergy in Promoting the Best Start in Life”.

Forum ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor mulai dari kesehatan, gizi, pengasuhan, hingga pendidikan untuk membangun ekosistem terpadu bagi anak usia dini, sejalan dengan komitmen nasional Indonesia dalam RPJPN 2025–2045.

BACA JUGA:Pertamina Bentuk Satgas Nataru 2026, Pasokan BBM-LPG Aman se-Indonesia?

BACA JUGA:Kemenkop Gerakkan Koperasi Peduli Korban Bencana Sumatera

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pembangunan kesehatan, khususnya pada masa early childhood, tidak bisa dilakukan secara eksklusif.

Menurutnya, pendekatan berbasis gerakan dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama.

“Program kesehatan itu harus inklusif dan berbasis gerakan. Peran ibu sangat penting sebagai dokter keluarga pertama di rumah,” ujar Budi, di Jakarta,  Rabu  17 Desember 2025.

Ia menambahkan, tugas pemerintah adalah menggerakkan dan memfasilitasi para ibu agar memiliki pengetahuan, peralatan, serta akses layanan kesehatan yang memadai.

BACA JUGA:30 Ucapan Selamat Hari Ibu 2025 Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Jadi Caption di Medsos

BACA JUGA:BKSAP DPR RI Tegaskan Peran Diplomasi Parlemen Perkuat Posisi Indonesia di Tengah Gejolak Global

Budi juga menyoroti pentingnya pengasuhan anak usia 0–3 tahun.

Sumber: