JAKARTA, DISWAY.ID - Viral seorang warga Sibolga menyampaikan permintaan maaf setelah mengaku telah menjarah tiga bungkus mie instan dari sebuah minimarket.
Dalam video yang tersebar di media sosial Instagram, sang warga mengaku terpaksa melakukan penjarahan karena anaknya kelaparan.
Terlebih adanya kondisi darurat pasca banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera dalam beberapa hari terakhir.
Menurut pengakuan pria yang ada di dalam video, ia telah mengambil tiga bungkus mie instan, air mineral, dan juga ada snack.
Meski sudah menjarah, warga tersebut tetap berjanji akan mengganti barang yang diambil setelah situasi ekonomi keluarganya membaik.
BACA JUGA:Viral! Minimarket Dijarah Usai Banjir Besar di Tapanuli Tengah, Warga Mengaku Tak Punya Makanan
"Saya sekali lagi memohon maaf atas kehilafan saya, saya minta maaf. Insya Allah jika nanti kondisinya sudah membaik, saya bisa kembali beraktivitas, maka saya akan kembali ke toko Al*****t itu untuk membayar semuanya," kata seorang warga Sibolga itu.
"Saya dapat sisa-sisa, ada juga air mineral saya ambil, ada juga snack. Saya memohon maaf atas kekhilafan saya. Tadi saya ambil ini (mie instan) tiga, sudah saya masak dua untuk makan anak saya," tambahnya.
Akses Terputus Lima Hari, Stok Pangan Menipis dan Harga Melonjak Tajam
Bencana alam banjir dan longsor di Sumatera terjadi saat jalur utama yang menghubungkan Sibolga dan Tapanuli Tengah terputus selama lima hari akibat banjir dan longsor.
Terhentinya distribusi membuat pasokan kebutuhan pokok di kota itu semakin menipis, sementara harga barang-barang naik drastis.
Kondisi diperparah oleh pemadaman listrik total dan gangguan jaringan telekomunikasi, sehingga masyarakat tidak dapat menarik uang dari ATM maupun melakukan transaksi digital.
Seorang warga, Syakila, menggambarkan situasi yang terjadi di lapangan.
BACA JUGA:Viral Puluhan Warga Terjebak di Hutan Akibat Longsor di Tapanuli Tengah: Pak Bupati, Tolong Kami!
“Telur sekarang Rp15 ribu satu butir, cabai sampai Rp200 ribu per kilogram. ATM gak bisa, uang kami juga sudah habis. Makanya banyak warga akhirnya menjarah,” ujarnya.
5,5 Ton Bantuan Logistik Tiba, Distribusi Fokus dari Udara dan Laut
Di tengah terputusnya jalur darat, bantuan logistik tahap kedua sebanyak 5,5 ton telah tiba melalui Bandara Pinangsori, Tapanuli Tengah.