Konser Kemanusiaan dan Etika Solidaritas Bangsa

Senin 15-12-2025,07:36 WIB
Oleh: Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph

Karena itu, respons terhadap bencana tidak boleh berhenti pada bantuan material; ia harus memulihkan rasa kebersamaan dan martabat kemanusiaan.

Di sinilah solidaritas menemukan maknanya sebagai etika publik.

Dalam Islam, konsep ukhuwah insaniyah—persaudaraan kemanusiaan—menegaskan bahwa kepedulian tidak dibatasi oleh sekat geografis, etnis, atau identitas kelompok.

BACA JUGA:Sinergi Baru Akademisi Indonesia dan Turki

BACA JUGA:Kunjungan Delegasi Indonesia ke Hayrat Foundation Istanbul: Menguatkan Islam Wasathiyah dan Kolaborasi Global

Kepedulian adalah kewajiban moral yang lahir dari kesadaran bahwa penderitaan orang lain adalah cermin dari kerentanan kita sendiri.

Apa yang dilakukan hari ini bukanlah kemurahan hati sepihak, melainkan pengakuan bahwa kita saling membutuhkan.

Kampus dan Tanggung Jawab Sosial

Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, keterlibatan dalam aksi kemanusiaan ini adalah bagian dari misi pendidikan.

Perguruan tinggi tidak boleh hanya menjadi menara gading yang sibuk dengan publikasi dan peringkat, tetapi harus hadir sebagai institusi sosial yang peka terhadap realitas di sekitarnya.

Pendidikan tinggi sejatinya bukan hanya proses mencerdaskan akal, tetapi juga membentuk nurani.

Karena itu, komitmen UIN Jakarta tidak berhenti pada penggalangan dana.

BACA JUGA:Fondasi Baru Perdamaian Dunia

BACA JUGA:'Menghidupkan' Warisan Gus Dur, Bolehkah dengan Melupakan Jejaknya?

Kami mengirim 10 mahasiswa sebagai relawan ke Sumatera Barat untuk membantu penanganan awal dan pemulihan masyarakat terdampak.

Mereka berasal dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa—datang dengan latar belakang disiplin dan minat yang berbeda, tetapi disatukan oleh semangat pengabdian.

Kategori :