Cari Kelinci

Ilustrasi catatan Dahlan Iskan terkait perubahan UU BUMN tentang business judgment rule.--
Langsung gedok: Perubahan ke-3 UU BUMN disetujui DPR Selasa lalu. Tidak satu pun fraksi tidak setuju.
Intinya: pendirian badan baru, Danantara, mendapat landasan hukum lewat UU baru itu. Maafkan, saya tunda dulu membahas Danantara.
Ada yang juga baru. Ada pasal "maju" masuk ke UU itu. Sangat penting. Yakni soal business judgment rule.
Konkretnya: perusahaan BUMN tidak lagi harus diperiksa BPK. Jalan tengahnya: diperiksa oleh kantor akuntan yang disetujui BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Saya pernah tahu dasar pemikiran lahirnya pasal baru itu. UU BUMN yang asli menyebutkan: 'keuangan BUMN adalah aset negara yang dipisahkan'.
Selama ini pasal itu menimbulkan dua tafsir. Meski dipisahkan tetaplah itu aset negara. Berarti harus diperiksa oleh BPK.
Di lain pihak ada tafsir: untuk apa disebut "dipisahkan" kalau perlakuannya masih sama dengan aset negara yang tidak dipisahkan.
Dalam sebagian kasus korupsi yang melibatkan para direktur BUMN dua tafsir itu selalu muncul. Terutama ketika menyangkut tuduhan "merugikan keuangan negara".
Perusahaan BUMN yang rugi akibat transaksi bisnis, misalnya, bisa dianggap merugikan keuangan negara.
Memang masih tergantung siapa yang berkuasa. Dan apakah orang itu sedang diincar untuk dijegal oleh orang-orang di sekitar yang berkuasa.
Selama ini pengadilan selalu memihak: bahwa keuangan BUMN tetaplah keuangan negara. Kata "dipisahkan". seperti tidak ada maknanya sama sekali. Lalu pengadilan mendasarkan kerugian keuangan negara itu lewat hasil pemeriksaan BPK.
Pertanyaan publik yang sering muncul adalah: mengapa takut diperiksa BPK --kalau memang tidak korupsi.
Sambungan pertanyaan itu: apakah mereka bermaksud ingin melestarikan korupsi?
Kesannya: pemeriksaan oleh BPK lebih berkualitas daripada pemeriksaan oleh akuntan swasta. Tentu banyak yang tertawa dalam hati membaca kalimat itu. Khususnya orang seperti Ahok.
Hubungan saya dengan BPK pun seperti satu rel untuk dua sepur. Itu gara-gara sekelompok aktivis di BUMN mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi: minta pengakuan untuk aset yang dipisahkan harus diperlakukan berbeda dengan aset negara.
BPK kabarnya sewot atas gugatan itu. Lalu muncul kesan perusahaan BUMN tidak mau diperiksa oleh BPK. Terdengar juga selentingan dalang gugatan itu adalah menteri BUMN saat itu.
Mahkamah akhirnya memutuskan: aset yang dipisahkan tetaplah aset negara. Mahkamah juga memutuskan: dalam hal pemeriksaan keuangan BUMN haruslah dipertimbangkan soal business judgment rule.
Putusan Mahkamah itu saya nilai bagus sekali. Aset negara yang dipisahkan tetaplah aset negara. Tapi pemeriksaan atas keuangan BUMN tidak bisa disamakan dengan APBN atau APBD. Ada faktor business judgment rule.
Ketika putusan itu terbit, masa kepresidenan SBY hampir berakhir. Saya masih berusaha membuat tafsir atas putusan pengadilan itu. Saya sudah lupa berapa halaman. Tipis. Tidak setebal tasfir mimpi. Atau tafsir Ibnu Katsir.
Tafsir itu pun saya bawa menghadap Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr Hamdan Zoelva. Saya minta izin untuk mengomunikasikan tafsir putusan Mahkamah itu ke para penegak hukum.
Setelah membacanya dalam waktu yang cukup beliau memberikan pendapat. Jangan saya yang ke Kejagung dan Kapolri. Tidak baik. Biar MK saja yang menjelaskan ke mereka.
Masa jabatan pun seperti lilin yang tinggal sumbunya. Padam. Tidak tahu lagi bagaimana nasib business judgment rule setelah itu.
Yang jelas beberapa direksi BUMN tersangkut perkara merugikan keuangan negara. Business judgment rule tidak pernah mendapat tempat di putusan hakim.
Direksi BUMN sering menyebut: pemeriksaan oleh siapa saja tidak masalah --sepanjang business judgment rule diakomodasikan.
Sumber keuangan BUMN berbeda: dari pendapatan perusahaan. Bukan dari APBN. Tentu ada BUMN yang menerima Penempatan Modal Negara (PNM) lewat APBN. Untuk proyek-proyek khusus. Rasanya BPK tetap harus memeriksa penggunaan PNM tersebut. Hasil pemeriksaannya pun harus diumumkan. Biar publik tahu ke mana saja larinya sebagian dana PNM tersebut.
Ketika perubahan ke 3 UU BUMN disyahkan DPR Selasa lalu saya jadi ingat perjuangan lama itu. Pasal baru di UU BUMN kali ini tak lain untuk mengakomodasikan prinsip ''business judgment rule''.
Anda sudah tahu: kerugian transaksi di BUMN bisa saja akibat risiko bisnis.
Setiap pengambilan keputusan haruslah mempertimbangkan risiko, tapi bukan berarti bisa terhindar sepenuhnya. Itulah bisnis.
Apakah setelah ini tidak akan terjadi lagi direksi BUMN yang terjerat tafsir menafsir ''merugikan keuangan negara''?
Harus kita lihat praktik di lapangannya.
Ada yang mau jadi kelinci percobaan?
Ada yang mau dijadikan tersangka untuk dilihat apakah pengadilan sudah berubah?(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 7 Februari 2025: Pakan eGibran
djokoLodang
-o-- SANDAL ITB ... Nama Huzaifah pun meroket. Tinggi sekali. Ia lulusan ITB angkatan 2007. ITB pun sangat bangga. ... *) Jadi ingat saat saya mulai kuliah di ITB tahun 1972. Belum sebulan, teman mengajak saya beli sandal ITB. Sandal ITB? Tentu saya mau. Ternyata, sandal model "cripu". Warnanya hitam. Sandal ITB. "Iki Tilas Ban". Terbuat dari bekas ban mobil. --koJo.-
Mbah Mars
Jadi ingat kisah ini: Seorang berusia 80an tahun berkunjung ke rumah sahabat kuliahnya. "Sayang, ini Pak Mul, teman kuliah papa", kata Putu pada istrinya. "Oh, selamat datang Pak Mul", kata si istri. "Terima kasih, Bu Putu", sahut Pak Mul. "Cintaku, tolong buatkan kopi buat kami. Sekalian pesankan rujak cingur Cak Sabar" Dua sahabat itu ngobrol ngalor ngidul. Gayeng sekali. "Selamat menikmati", kata Bu Putu setelah selesai menyajikan hidangan. "Terima kasih, honey", ucap Pak Putu. Setelah mereka selesai menyantap rujak cingur, Pak Mul yg sedari tadi penasaran dan takjub berkata: "Mesra sekali kamu sahabat. Cintaku, Sayang, honey. Hmmmm" "Sssssttttt...ini rahasia. Aku lupa nama istriku!"
djokoLodang
-o-- TANGIS BAYI Memanfaatkan semua teknologi terkini mengenai kesuburan baru-baru ini, seorang nenek berusia 65 tahun berhasil melahirkan. Ketika dia keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumahnyi yang besar dan mewah, sahabatnyi datang menjenguk. "Bolehkah saya melihat bayi yang baru lahir?" tanyanyi. "Belum, .. Nanti dulu," katanyi. "Yuk kita ngopi dulu. Kita kan sudah lama gak jumpa." Dua puluh menit telah berlalu. "Bolehkah saya melihat bayi yang baru lahir sekarang?" "Belum, belum," Setelah beberapa menit lagi, "Bolehkah saya melihat bayinya sekarang?" "Belum, belum," "Jadi, kapan saya bisa melihat bayinya?" "Nanti, ketika dia menangis!" katanyi. "Ketika dia menangis?" tanya teman. "Mengapa harus menunggu sampai dia MENANGIS?" "Karena saya LUPA di mana saya menaruhnya!!!... --koJo.-
siti asiyah
Saya terjebak dengan judul CHDI pagi ini karena memang anti dengan salah satu kata-nya
Mirza Mirwan
"Kalau betul eFishery sudah memiliki 'binaan' sebanyak 3,7 juta petambak...". Saya berhenti membaca dan mengerutkan kening sebelum melanjutkannya. Yang benar saja. Angka 3,7 juta petambak itu di Indonesia saja atau termasuk di negara tetangga -- Malaysia, Thailand, Vietnam? Kalau di Indonesia saja, kayaknya tak mungkin. Bahkan kalau pemilik kolam mujair dan pembudidaya lele diikutkan pun rasanya tak sampai 3.700.000 orang. Sederhana saja. Populasi kita sekitar 280 juta jiwa. Taruhlah rerata satu KK terdiri dari ayah-ibu dan satu anak, jumlah KK-nya tak sampai 100 juta KK. Apa ya mungkin dari 100 juta KK itu ada 3.700.000 KK yang jadi petambak? Itu berarti 3,7% dari seluruh KK. Tak perlu disensus. Cukup dibayangkan saja, masuk akal nggak?
Mirza Mirwan
Pada periode pertama menjadi presiden AS, 20 Januari 2017 - 20 Januari 2021, dulu Trump suka mengucapkan kata "tremendous". Di awal dua minggu presidensinya, kata "tremendous" berubah menjadi "so magnificent". Maksudnya, sih, sama saja. Selasa 4/2 yang lalu dalam jumpa pers bersama Benjamin Netanyahu -- setelah bertemu empat mata -- Trump menyebut rencananya merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania sebagai "so magnificent". "I don't want to be a cute. I don't want to be a wise guy. But this could be so magnificent." Rencana relokasi itu sudah ditolak oleh Mesir dan Yordania. Juga oleh warga Gaza, tentu saja. Pun oleh Uni Eropa. Menlu Marco Rubio bilang bahwa Gaza sekarang tidak layak huni (not habitable". Tetapi ia gelagapan ketika ditanya adakah jaminan warga Gaza bisa kembali andaikata mereka bersedia pindah sementara? Tak ada jawaban. Sebenarnya bisa disebut dagelan. Trump bilang Israel akan menyerahkan Gaza kepada AS bila perang usai. Tetapi Gedung Putih bilang Trump "will not sending US troops to Gaza." Dan lagi, memangnya Israel punya hak untuk menyerahkan Gaza kepada AS? Trump adalah presiden yang approval ratingnya selalu jeblok dibandingkan presiden lainnya. Dari jajak pendapat yang diselenggarakan Gallup, 17-27 Januari 2025, approval rating Trump hanya 47%.
Johannes Kitono
Tipuan Gibran. Mungkin judul itu lebih tepat. Toh alat yang dipakai untuk menipu itu. Smart Feeder atau mesin pakan otomatis. Bukan hal baru. Tinggal diisi pakan dan atur timernya. Memang akan efisien kalau tahu jumlah biomass dikolam atau tambak. Tentu harus dengan sampling. Modus Gibran menipu itu terlalu sederhana. Bagi yang pengalaman budidaya ikan atau udang. Make up jumlah Petambak baik ikan maupun udang. Otomatis uang sewa Smart Feeder juga gede sekali. Stock Feeder hanya 24 ribu di gelembungkan jadi 400 ribu. Penipuan ini memalukan dan mencoreng nama baik NKRI. Dilakukan alumni ITB yang mengaku pernah jadi Peternak Ikan Lele. Beberapa vdo nya Gibran berkoar akan menaikkan income para peternak ikan / udang. Itu artinya menipu dengan manfaatkan nasib Petambak miskin. Now, Auditor harus menelusuri aliran dana Rp.9,7 Triliun yang sudah ditilapnya. Fraud ini Ponzi style yang dilakukan secara sistematis.Biarpun tidak dengar ada Bank BUMN yang kena tipu. Jadi tidak ada PKN / Perhitungan Kerugian Negara oleh Auditor Negara. Tapi Menteri KKP yang merupakan Menteri Tehnis membawahi Budidaya. Wajib terlibat untuk mencegah modus penipuan ini tidak terulang lagi. Para Pemodal dunia seperti Temasek, Softbank, NorthStar dan beberapa Bank Asing. Terlalu irit mengeluarkan biaya konsultasi dengan pakar budidaya. Yang jumlahnya banyak di NKRI.Konyol sekali. Gegara mau irit uang sedikit tapi tertipu sampai sekian ratus miliar sampai Rp.9,7 triliun. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Tivibox
Misalkan anda punya sepeda motor. Mesinnya rusak parah, walau masih bisa jalan sedikit-sedikit. Anda mau jual dengan harga mahal. Bagaimana caranya ? Anda poles bodinya. Dengan cat baru. Mengkilat. Bodinya jadi mulus aduhai. Anda ganti bannya dengan yang baru. Pokoknya anda mendandaninya menjadi seperti motor baru. Lalu anda jual. Laku, ada yang mau beli dengan harga mahal. Ketika motornya dipakai oleh yang membeli, tiba-tiba mesinnya meletus. Bannya meletus. Yang membeli baru ngeh. Itu barang rusak yang dipoles seperti barang baru. Yang beli menyesal. Kenapa saat beli tidak mencermati mesinnya. Dalemannya. Yang beli tentu saja rugi. Keluar banyak duit tapi tak dapat apa-apa. Kecuali barang rusak. Itu wajar. Kisah pembeli motor tertipu sama penjualnya. Tapi dalam kisah eFishery, yang tertipu itu investor kelas kakap. Bukan hanya satu, tapi lebih dari satu. Itu yang tak wajar. Kok bisa?
Em Ha
Penduduk makin banyak. Sawah ladang menyempit. Mencari nafkah makin sulit. Tenaga manusia banyak diganti mesin. Pengangguran merajalela. Sawah ditanami gedung dan gudang. Hutan ditebang jadi pemukiman. Langit suram udara panas. Akibat pencemaran. KH. Bukhori Masruri menulis lirik Qasidah terkenal ini di tahun 1982. Judulnya Tahun 2000. Gibran Huzaifah mendirikan e-Fisheri tahun 2013 bersama Muhammad Ihsan dan Chrisna Aditya. 1982 KH Bukhori Masruri sudah memprediksi. Semua serba mesin. Efisien minim tenaga manusia. Ada teman bikin 2 kandang ayam, close house kapasitas 25.000 ekor perkandang. Aku ikut invest 17% di satu kandangnya. Bukan seri A apalagi seri D, model saham yang selalu disuarakan Prof Pry. Modal kepercayaan aja. Kandang itu juga serba mesin. Pakan, minum dan obat Auto Feeder, serba mesin. Kapasitas 50.000 cukup 5 tenaga kerja. Gibran awalnya enggan jual saham. Dia cerita pernah 2 harmal tak makan. Tidurnya di Masjid Salman ITB. Dia bertekad kasih makan banyak orang. Dia tidak mau terjebak kapitalisme. Ceritanitu termuat di Endgame Gita Wirjawan. Belakangan dia jual saham, termakan bujuk rayu investor pemburu rente. Di dunia kapitalisme menipu dan tertipu hal lumrah. GOTO IPO 338 perak, sekarang 83. Rugi sudah biasa. Di kapitalisme laba itu dicari bisa juga dicuri. Salut buat Gibran. Auditor dan Invester kelas dunia bertekuk lutut.
Juve Zhang
Kalau kita lihat perusahaan startup yg sudah IPO..... semua punya orang Indonesia gak ada yg Cuan.... Semua Hancur.... sebut saja Bukakolor....Blibli.....GotBau.....dll....lihat saham nya dan LK nya rugi Ton Ton an........karena mereka sudah IPO kita bisa lihat gerakan saham dan Keuangan nya....beda sama yg punya orang asing..... keuangan dan saham nya malah naik ..... jualannya sama....model gitu saja..... kesimpulan nya anda buat sendiri saja ..... saya bingung anda pun bingung....tambah lagi tulisan pak Bos yg terbaru E-Ikan Buntal makan duit 9,7 Ton.....lengkap sudah semua permainan dan keahlian pemain Lokal ...... mending an kasih Duit ke Liang Wenfeng 100 milyar Rupiah sudah jelas Hasilnya Gaungnya pun mendunia Mark Zuckerberg....Sam Altman.....Dll semua kagum sama DeepSeek yg modal 100 Milyar hasilnya Kelas Dunia.....dan Ada Cuannya......Ini 9,7Ton duit di malam Ikan Buntal....belum yg sudah IPO itu semua Hancur lebur.... Anehnya yg punya Asing....sudah IPO di Amerika.... sahamnya naik terus.... keuangan Cuan......jualan nya itu itu juga......aneh bin ajaib....
Fiona Handoko
Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo, bp em ha, ka nimas dan teman2 rusuhwan. No meritokrasi, no akuntabilitas. Itulah yg terjadi di negeri di kulon vanuatu ini. Pejabat publik. Entah dipilih lewat pemilu, lewat give away ataupun yg ditunjuk. Jika dari awal tidak diseleksi secara meritokratis. Akan menghasilkan gerombolan petugas yg bekerja tanpa substansi. . Mereka hanya memiliki 1 semboyan, pedoman sekaligus apologia. "Saya hanya menjalankan tugas. " Bila wanprestasi. Dijawab "saya hanya menjalankan perintah. " Bila ada penyimpangan. Dijawab "saya tidak tahu. Karena tidak ada yg memberitahu saya. " Elak mengelak macam ini terjadi dari lurah sd pleciden. Dari prajurit sd jenderal. Mereka asing dengan akuntabilitas. Mereka menduduki jabatannya bukan dari hasil sistem meritokrasi. yg memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan prestasi. Tapi mereka menduduki jabatan. Sebagai hasil dari perkubuan, perkoncoan dan kekerabatan. Tanpa meritokrasi. Hasilnya adalah pejabat negara. Yg kerjanya cuma mampu bagi2 susu besar sebelah. Eh, bagi2 susu kotak.
Abdul Halim
Makan makanan haram takut tapi uang haram tidak takut
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
e-FISHERY: DARI MASA KE MASA.. 2013 – eFishery didirikan pada bulan Oktober. 2014 – Awal fase pengembangan produk, termasuk riset dan uji coba untuk membuat prototipe eFisheryFeeder. 2015 – eFishery mulai memiliki kantor pusat dan gudang untuk tahap produksi dan komersialisasi. 2016 – Memulai produksi massal eFisheryFeeder dan resmi menjualnya ke pembudidaya ikan di Indonesia. 2017 – Meluncurkan eFisheryFeeder Udang. Gibran Huzaifah masuk dalam daftar '30 Under 30 Asia 2017' kategori Industri, Manufaktur, dan Energi. 2018 – eFisheryFresh diluncurkan untuk mendistribusikan ikan budidaya ke berbagai wilayah. 2019 – eFishery memperkenalkan Kabayan untuk mempermudah akses pembiayaan bagi pembudidaya ikan. 2020 – Peluncuran eFisheryPoint untuk memperluas layanan kepada pembudidaya ikan. 2021 – eFishery memperkuat bisnis dengan fokus pada tiga kategori utama: 1) Ikan, 2). Udang, dan 3). Distribusi produk perikanan. ### Perusahaan ini mengembangkan solusi teknologi manajemen budidaya ikan berupa mesin pakan otomatis untuk kolam ikan skala menengah dan besar. Perusahaan ini didirikan oleh Gibran Huzaifah Amsi El Farizy, Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya pada 8 Oktober 2013..
Juve Zhang
Ingat zaman keemasan start up sampai pendiri diundang Presiden Jokowi.....di lambung kan namanya ke Langit....dan Indonesia gudang Start up Dunia kata presiden RI.....serasa banggggga sekaligus kagum. .....anak muda jenius kita akan ikuti langkah Jack Ma.....Pony Ma.... Masayoshi.....Jeff Bezos..... Indonesia akan jadi gudang pendidikan bagi milyuner.....anak EMK jenius banyak muncul buat Moblis bagaikan buat sepeda kayuh....saya bangggggga dan kaguuuum.....otak kita bukan 79.....ganti ESMKA Jenius...... orderan menumpuk.....edddaaaan.....Wang Chuan Fu bos PIYATI dari jauh cuma senyum senyum sendiri kaya orang gila..... Insinyur Tiongkok disini Ribuan.....IQ/150......anak Esemka bangun Mobil listrik??????jauh sate dari panggang...... Rakyat terhipnotis oleh Gaya Pidato nya...... Indonesia Gudang Anak muda Jenius......satu satu Genius. Muda kita sekarang ketahuan.....suka ngumpet di GOT busuk.....sambil ngisap Aibon......tapi soal Rekening di Seberang Pacifik mereka Gak Kalah pintar sama Ahli Pidato......sama ahli BIG DATA......boleh Di adu panjang Nol nya...... ngumpet di GOT aman.....model begini gak akan di polisikan.....di KPK kan.....ini kan Duit Raja 42..... Temasek..... SoftBank dll.....Duit yg gampang keluar asal ada Bau E......Bau E banyak nya emang di GOT......
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 90
Silahkan login untuk berkomentar