Penyakit Tumbuh

Penyakit Tumbuh

--

BEGITU banyak bangunan mangkrak di berbagai kota di Ethiopia. Mencolok. Sangat menggoda pikiran: apa penyebabnya.

Tentu tidak hanya karena perang. Kalau yang mangkrak hanya di kota terbesar kedua, Makelle, itu bisa jadi karena perang. Tapi tidak ada perang di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Juga tidak ada perang di Arba Minch --kota di bagian selatan negara itu. Bangunan mangkrak di mana-mana.

Setelah dari Tigray, negara bagian paling utara, saya memang terbang ke Arba Minch. Di selatan. Juga satu jam penerbangan dari Addis Ababa. Di sini pun banyak struktur bangunan mangkrak.

Tentu jauh lebih banyak bangunan yang tidak mangkrak. Gedung-gedung baru bermunculan. Belum setinggi bangunan-bangunan di Jakarta, tapi kian tinggi. Addis Ababa cantik gemerlap. Bangunan dan taman baru mendominasi kota.


--

Pun di kota Makelle. Saya menginap di hotel baru bintang empat. Punya kolam indoor yang besar. Sebelah-sebelahnya juga gedung baru. Sebelahnya lagi mangkrak. Ada tiga yang mangkrak. Begitulah. Di Makelle perbandingan yang baru dan yang mangkrak 20-1. Cukup terlihat. Mengganggu pikiran.

Di Addis Ababa perbandingan itu lebih kecil: 40-1. Tapi juga mengganggu mata. Apalagi ada yang dibungkus plastik. Bungkusnya itu pun sudah dibungkus debu.

Inflasi!

Itulah jawaban yang paling utama.


Salah satu bangunan mangkrak di samping hotel bintang 4 di Tigray, Ethiopia.--

Pertumbuhan ekonomi Ethiopia memang fantastis: di atas 7 persen. Tiap tahun. Rata-rata. Dalam 10 tahun terakhir. Ekonomi begitu booming. Semangat membangun menyala-nyala. Investor utamanya dari Tiongkok, Turki, UEA, Arab Saudi.

Geliat ekonomi yang begitu gegap gempita punya ikutan ''anak haram''-nya sendiri: inflasi.

Inflasi di Ethiopia gila-gilaan.

Pemerintah rupanya gagal memerangi inflasi –meski berhasil memacu pertumbuhan. Tumbuh tinggi dengan inflasi rendah sulit terjadi di Ethiopia. Salah satunya akibat perang. Tiga tahun lalu pun masih ada perang. Di Tigray, provinsi paling utara.

Penyebab lain: pasok kebutuhan pembangunan tidak cukup. Lebih banyak yang membangun daripada produksi semen, baja, dan seterusnya. Mereka hanya tertolong oleh –Anda sudah tahu– murahnya harga batu dan pasir.

Harga pasir hanya Rp 40.000/kubik. Batu Rp 80.000. Praktis hanya ongkos angkut dan memecahnya. Semen Rp 120.000/sak 50 kg. Pabrik semen dalam negeri hanya bisa mencukupi 60 persen.

Akibatnya: harga-harga pun melonjak. Melompat. Tidak henti-hentinya. Kontraktor angkat tangan. Nilai kontrak tidak cocok lagi dengan kenaikan harga-harga.

Kurs mata uang Ethiopia, Birr (ETB), jatuh. Terguling-guling. Terutama di pasar gelap. Bisa empat kali dari kurs resmi pemerintah. Terjadilah krisis moneter. Sejak tiga tahun lalu. Untungnya tidak merembet ke krisis politik dan kerusuhan sosial.

Ethiopia pun minta bantuan IMF: utang USD 10 miliar.

IMF setuju. Tapi ada syarat. Birr harus didevaluasi.

Maka Agustus tahun lalu dilakukanlah devaluasi birr. Drastis: 100 persen. Satu dolar yang sebelumnya 50 birr menjadi 120 birr.

Pengusaha menjerit. Harga-harga naik. Serentak. Ketika inflasi tinggi, sudah banyak bangunan tidak bisa dilanjutkan. Ketika dilakukan devaluasi lebih-lebih lagi.

Tapi tidak ada demo. Demokrasi di Ethiopia bukanlah demokrasi.

Keadilan juga baru bisa didapat kalau ada uang dan koneksi. Di Indonesia masih sedikit lebih beruntung: keadilan bisa didapat dengan jalan ketiga: diviralkan di medsos –no viral no justice.

Di Ethiopia medsos tidak bisa memviralkan ketidakadilan. Medsos hanya untuk gosip artis.

Tumbuh tinggi, inflasi tinggi, harga-harga naik, bangunan mangkrak, kota gemerlapan, semua itu saya anggap sebagai fenomena growing pain: penyakit bawaan bagi negara yang sedang bertumbuh.

Kita juga mengalami itu. Di masa lalu. Kita berkali-kali melakukan devaluasi di awal pertumbuhan kita. Sakit akibat devaluasi biasanya berlangsung satu tahun. Orang harus hidup. Bergerak maju. Sakit akibat kenaikan harga pun mulai pulih –setelah terbiasa dengan harga baru.

Ethiopia mengalami masa-masa awal pertumbuhan tinggi. Mirip kita di tahun 1980-an. Kita sudah melewati masa seperti itu. Bukan berarti sudah selesai.

Sekarang ini kita berada di tahap menghadapi penyakit berat lainnya: ''jebakan kelas menengah''. Kalau kita bisa melewatinya kita akan jadi negara maju. Kalau tidak, kita akan begini-begini saja –bahkan kembali menjadi negara miskin.

Ethiopia memang lagi sakit, tapi beda dengan sakitnya di masa lalu. Dulu sakitnya bayi. Kini sakitnya orang dewasa.

Saya pun kembali memutar lagu Ethiopia-nya Iwan Fals. Kini ia memang harus ke Ethiopia, melihat gemerlapnya Addis Ababa.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 3 Maret 2025: Pertamax Oplos

Lagarenze 1301

OOT. Sejarah tercipta di MotoGP Buriram, Thailand, Minggu 2 Maret 2025. Untuk pertama kalinya, seri pembuka MotoGP dikuasai dua bersaudara, baik di sprint race maupun di race utama. Marc Marquez yang membalap untuk Ducati Lenovo menjadi kampiun disusul adiknya, Alex Marquez, yang membalap untuk Gresini Ducati. Fransesco Bagnaia, rekan setim Marc, hanya bisa gigit jari di posisi ketiga, menjadi penonton drama yang tersaji di antara dua bersaudara di depannya. Dengan kecepatan yang tak tertandingi, Marc bermanuver untuk menjaga Alex tetap aman, tak direcoki oleh Bagnaia atau pembalap lain. Semula, posisi tiga besar adalah Marc, Alex, dan Bagnaia. Pada lap 7, Marc yang sedang memimpin balapan tiba-tiba menurunkan kecepatan dan memberi jalan bagi sang adik untuk menyalip. Marc terus menjadi bemper bagi Alex selama 15 lap. Barulah di penghujung lap 22, ketika menyadari Bagnaia tidak punya kecepatan untuk mengejar, ia gaspol menyalip Alex dan menjadi yang terdepan hingga garis finish. Marc pun sukses menciptakan sejarah finish 1-2 untuk Marquez bersaudara. Tak hanya di balapan utama, tapi juga di sprint race sehari sebelumnya. Setelah lomba, Marc mengatakan sengaja melambat dan mengekor di belakang Alex demi menjaga tekanan ban. Tapi, di mata saya, itu hanya sandiwara. Ia punya kontrol penuh atas kecepatannya, sehingga bisa mengatur ritme kapan menyerang dan kapan bertahan. MotoGP tahun ini, menurut saya, akan jadi milik Marc Marquez. 

MULIYANTO KRISTA

Kalau solusinya mobil listrik, tolong dong bah,mobil BYD berplat nomor L #29# PRL kasihkan ke saya saja. Abah ganti ke moblis ESEMKA saja. Biar kelihatan nasionalismenya tinggi.

my Ando

Apa cuma perasaan saya yaa... Di DISWAY ini kalo menyebut SBY pasti pakai "Pak" kalo Jokowi kadang pakai lebih banyak enggaknya, kalo Mega sama juga kadang ada Mbak, Bu, Ibu kadang juga Mega gitu aja, tapi kayaknya pengamatan saya yg kurang teliti, maaf

Waris Muljono

Belajar dari negeri Konoha, nilai proyek yg bengkak belasan trilyun itu gampang penyelesaiannya. Presiden konoha punya pengalaman ttg hal begitu. Jangankan cuma nilai proyek yg membengkak, skema pembiayaannya pun bisa diubah. Contohnya proyek kereta cepat wuuushhh. Nilai proyek yg bengkak trilyunan diselesaikan, pembiayaan yg awalnya dibilang ga pakai apbn bisa berubah pakai apbn. 

djokoLodang

-o-- RON 88 Baru sekitar dua tahun ini ada RON88 yang dijual jauh labih mahal daripada RON92. Harganya mencapai lebih dari Rp 70 ribu per liter. Setelah ribut-ribut oplosan RON 90-92 pun, tidak ada yang mengeluhkannya, *) RON 88. Kemasan air mineral yang berasal dari mata air alami pegunungan Mandalawangi Jawa Barat. --koJo.-

djokoLodang

-o- INDONESIA GELAP Suami selalu bersikeras bercinta dalam gelap. Setelah 10 tahun istri menyalakan lampu dan mendapati suaminyi memegang vibrator. Istrinya marah besar: "Dasar penipu impoten. Bagaimana mungkin kau berbohong padaku selama ini?" Suami menatap lekat-lekat lurus ke matanyi dan dengan tenang berkata: "Jadi, ... siapa kah ayah anak-anak kita?" --koJo.-

Muhammed Khurmen

Dalam wawancara dengan Najwa Shihab tanggal 4 juli 2024, Ahok menolak tawaran Jokowi untuk jadi dirut pertamnia dan lebih memilih komut agar lebih santai. Silakan lihat youtube Najwa Shihahb mulai menit ke 40.12 dengan judul: Ahok soal Jokowi, Prabowo dan Jakarta Hari Ini | Mata Najwa 4 juli 2024

djokoLodang

-o-- LAYANAN SIM Senin pekan lalu adalah hari yang sibuk di kantor SAMSAT setempat, yang dipenuhi kerumunan orang yang memperbarui SIM mereka. Antrean itu membentang tanpa henti, berkelok-kelok seperti gerakan ular yang lamban. Setelah lewat satu setengah jam, pria di depan saya akhirnya mendapatkan gilirannya. Usai difoto, ia menerima SIM-nya yang baru dengan perasaan lega dan penuh harap. Saat memeriksa fotonya pada SIM itu, kerutan terbentuk di wajahnya. Berbalik ke petugas, ia berkata, "Apakah karena sudah mengantre begitu lama sehingga saya terlihat sangat jelek di foto ini?" Petugas mencondongkan tubuh ke atas meja, menatap foto itu dengan tatapan tajam, dan, setelah beberapa saat merenung, menawarkan senyuman yang menenangkan. "Tidak apa-apa," katanya. "Memang seperti itulah tepatnya wajah Anda yang akan terlihat ketika nanti polisi menghentikan motor Anda." --koJo.-

Antonio Samaran

Berdasarkan cerita dari beberapa teman yg biasa terlibat dalam proyek bisa diambil kesimpulan yg menarik. Sebenarnya awalnya pemangku jabatan di perusahaan pemerintah maupun swasta itu cukup polos dan agak "jujur" krn tdk tau cara korupsi. Oleh pengusaha pejabat tsb ditawari kerja sama "bagi hasil" (ini bukan bukan sogok loh). Utk proyek tetap dibuka utk umum tapi diajari agar yg terpilih sisa 3 atau angka minimal yg sesuai aturan di mana yg lolos adalah perusahaan2 aliansi dr pengusaha tsb. Untuk menggugurkan peserta lain biasanya dipasang syarat2 tambahan yg pengusaha usulkan di mana kompetitor lain belum mampu atau belum sempat penuhi krn faktor waktu dan tdk melanggar aturan. Setelah 1X pejabat2 tsb dapat duit yg besarnya bisa melebihi gaji bertahun-tahun maka kelanjutannya malah pejabat2 tersebut yang menawari proyek2 lanjutan. Teman saya bahkan sampai menolak utk mengambilnya krn faktor resiko. Cerita ini hanya imajinasi semata dan bila ada teman saya yg bergerak dalam proyek, ini semata-mata hanya kebetulan belaka dan saya yakin dan percaya teman2 saya tdk terlibat di dalamnya. 

Kujang Amburadul

Di kita kalau mau melakukan yg namanya efisiensi, penghematan, kemudahan sampai ke ujung yg namanya memberantas korupsi sdh pasti akan mendapat tentangan kuat. Contoh saat ini macam Ahok yg bersedia membuka bobrok pertamina di sidang yg harus terbuka untuk umum, sdh mulai dpt counter dari Hotman. Dedi Mulyadi di Jabar dng mulai menerapkan efisiensi di anggaran, pungutan2 gak jelas di sekolah2. Juga mulai di demo. Jadi maunya di kita itu apa? Mau boros selama2nya? Mau semua masyarakat ikut korupsi dng modus masing2? Mau budaya korupsi jadi benar2 "legacy"? Jadi memang benar, sementara saya melihat, benar2 gelap didalam gelap.

Udin Salemo

Tanya, apa guna kementerian bumn negara kulon Vanuatu? Apalagi sudah ada super holding. Negara kulonnya Vanuatu itu hanya buang2 uang pembayar pajak untuk membayar gaji dan operasional kantor yang tak memberikan manfaat. Amsiong...

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SEBAGIAN BESAR KARYAWAN PERTAMINA, MUNGKIN JADI MERASA SERBA SALAH.. Catatan Harian Dahlan/ DISWAY hari ini, menggambarkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh Pertamina dalam menghadapi tuduhan korupsi dan praktik oplosan bahan bakar. Khususnya sebagian besar karyawan, yang tidak terlibat dan tidak ikutan. Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti dampak yang dirasakan oleh sebagian besar karyawan dan pengusaha pompa bensin yang terjebak dalam situasi ini. Meskipun mereka tidak terlibat, dan ikutan terkaget-kaget. Krisis kepercayaan publik terhadap Pertamina menciptakan tekanan yang signifikan, dan solusi yang efektif sangat diperlukan untuk memulihkan reputasi perusahaan. Proyek kilang yang tertunda dan biaya yang membengkak menunjukkan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya. ### Akhirnya, pergeseran menuju energi terbarukan, seperti mobil listrik, dapat menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengatasi masalah yang ada. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia. 

Tivibox

Orang-orang yang terpilih memimpin Pertamina pastilah orang-orang cerdas, berpengalaman dan berkompetensi tinggi. Tapi mengapa masih tertipu juga, bertahun-tahun, bertriliun-triliun hanya oleh satu orang ? Kalau ditanyakan kepada anak SD kelas 6, mungkin jawabannya begini : Mereka sengaja mau ditipu karena sudah merasakan betapa nikmatnya ditipu dan meraka malah mohon untuk ditipu terus menerus. Kasihan sekali mereka. Yang lebih kasihan adalah karyawan Pertamina yang tak tahu apa-apa. Tapi yang paling kasihan adalah konsumen yang sudah jadi korban penipuan itu.

Juve Zhang

Sudah betul kan kilang dengan beaya 160 triliun bisa mengubah RON 90 ke Ron 92....BUKAN Zat aditif.....saya sudah komen kemarin kilang akan rugi besar jika menaikan RON cukup dengan zat aditif.....kilang yg ada zaman kuno semua hanya mampu RON 90 baru Balikpapan yg upgrade ke RON 92.... sudah terbaca alur nya Ron 90 dalam negeri di oplos RON 92 impor dijual pert@#ax... tukang oplos pak MR....Blender punya pak MR ......Cuan sih bagi bagi lah.....wkwk...yg rugi kan Rakyat...karena Ron 90 punya Pertamina kebanyakan kalau semua di jual Pertalite maka sebagian di oplos di merak....jadilah Pert@[email protected] tertipu beli Daging Sapi dapat nya daging Tikus.... wkqkq... pejabat pesta pora Ron 90 bisa dijual mahal....untung gede disalurkan ke swasta dari swasta menyebar ke Om Lurrrahhhhh....ke mana mana.... menyebar seperti Kanker.....cepat ..... progresif....tapi ini yg menyebar Fuuluuuss jadi nya semua ketawa menipu rakyat hasilnya bagi bagi.....

Jokosp Sp

Membangun tangki sulit?. Ini pertanyaan jujur dari saya. Ini pasti ada motif besar di belakangnya. Kami punya 18 site yang membutuhkan stok minimal 3 juta liter BBM Solar/ site nya. Bahwa itu wajib diadakan pembangunan Fuel Storagenya, karena itu kunci bisa beroperasi normal alat alat beratnya dan kebutuhan listrik untuk operasionalnya. Maka di setiap site dibangunkan 2 tangki cap 1,500,000 ltr. Ini perusahaan swasta saja mampu karena itu keharusan. Sekelas pemerintah sulit bangun tangki dan pengolah itu memang ada alasan ada bisnis mereka yang tidak rela mati. Coba Pak Mantan sesuatu detailkan proses mulai dari pembelian di Singapura, kemudian shippingnya, kemudian penyetokan dan pencampuran oleh swastanya. Ini ada cuan besar yang harganya bisa mereka atur. Kenapa tidak dilakukan seperti e_cataloge dengan tender tahunan ke seluruh supplier dunia?. Yang pasti lebih menguntungkan di sisi Pertamina karena harga bisa fix dalam 1 tahun, dengan harga yang tidak fluktuatif. Supply juga akan kontinyu, Pertamina tinggal terima. Kenapa harus ada yang pembelian spot spot per 3 bulanan dilakukan?. Inilah yang dibentuk agar ada celah dipermainkan harganya. Mau berapa?. Jika kebocoran bisa dihilangkan dari sistem yang dibentuk, bukan dengan cara-cara yang memang sengaja dibuat seolah olah negara tidak bisa bangun tangki, ini memang unsur kesengajaan untuk menghasilkan cuan pribadi para petingginya. Terlihat di sini kalau Pak Mantan sesuatu dulu tidak pernah bisa menyentuh BUMN Pertamina.

Tivibox

Semua kerumitan itu dan semua kemahalan itu sebenarnya bisa hilang dengan dua kata : mobil listrik. Terbongkarnya korupsi Pertamina bisa dijadikan titik balik. Momen yang paling pas untuk mulai beralih ke mobil listrik. Begitu kalau saya menfsirkan kalimat terakhir CHDI hari ini. Tapi sebelum itu dilaksanakan sebaiknya : 1. Infrastruktur pendukung harus diperbanyak, seperti stasiun pengisian daya batrai (SPKLU), atau tempat penukaran batrai (dengan jaminan kualitas batrai penukarnya terjamin). 2. Bengkel untuk servis kendaraan listrik dibangun merata di seluruh Indonesia untuk menjamin ketersediaan jasa perawatan dan perbaikan. 3. Insentif untuk pembelian kendaraan listrik tetap diberikan. 4. Edukasi kepada pemilik dan calon pemilik tentang teknologi kendaraan listrik, cara pengoperasian, perawatan sehari-hari dan pentingnya menjaga lingkungan secra berkesinambungan. 5. Mengurangi penjualan kendaraan berbahan bakar fosil. Ini akan sulit tapi regulasinya mungkin bisa dibuat agar tak menimbulkan keributan --- ini tugas berat DPR dan pemerintah--- karena akan berpengaruh terhadap pendapatan negara, pengurangan tenaga kerja dan lain-lain yang tidak mengenakkan. 6. Dan masih banyak lagi... Memulai kebiasaan baru biasanya agak sulit dan lama, tetapi kalau kita sudah merasakan manfaatnya maka lama-lama akan jadi kebutuhan.

Pakdhe joyo Kertomas

Andaikan dulu kilang minyak modul di ACC kita bisa mendapatkan BBM lebih terjamin. Dan mengurangi impor BBM. Sayang di negri ini orang baik harus tersingkir. Para begundalah yg memegang kendali. Ruwet. Ruwet. Ruwet.

Wilwa

@Jokosp. Dan saya percaya dengan apa yang dikatakan Ahok. Dan yang saya sangat sayangkan adalah “teman” Ahok yang pernah menyelamatkan hidupnya dari kematian bila tetap dipenjara di Cipinang lalu memindahkannya ke mako Brimob, kemudian malah tersandera dengan kasus anaknya sendiri untuk mengamankan legacy nya. Bagaimana kemudian dia bisa berbalik arah dan berubah pikiran di tikungan akhir, pastilah mengecewakan Ahok secara pribadi. Itu dugaan saya. Yang bisa menjawab semua keanehan perilaku “teman” Ahok yang kalau saya ibaratkan adalah sama-sama “macan” seperti Ahok. Nyali mereka berdua sangat besar! ☕️

Jokosp Sp

Yang perlu dicermati adalah "Ganti Rezim Ganti Pemain". Loh berarti korupsinya cuma berhenti senbentar dong?. Ya...., habis itu main lagi dengan pemain baru dan sistem baru. Kok bisa?. itu ada mainan baru juga yang namanya lagi ngetren dan petingginya ya wong wong itu saja para mantan presiden, menteri bumn, pejabat pemerintah mantan ketua team sukses, ceo perusahaan afiliasi dengan penguasa. Ngono kok masih percaya?. Wis ngono wae.....ati-ati lur dulur.

Muh Nursalim

premium dulu ndak pernah ribut begini. Balik aja jualan premium. Apa sih bedanya benda-benda itu ?

Wilwa

@Nursalim. Anda harus banyak simak literasi untuk mengerti “bedanya benda-benda” itu. 

Alex Ping

"Semua kerumitan itu dan semua kemahalan itu, sebenarnya bisa hilang dengan dua kata: mobil listrik." Yang hilang: kerumitan impor dan kemahalan investasi, bukan korupsinya. Karena mau sebagus apa ide dan teknologinya kalo mental pejabatnya masih mental tikus, korupsi pasti akan terjadi. Atau jangan-jangan karena pertamina menyadari bahwa eranya akan segera tergeser PLN ( mobil listrik) maka dari itu harus segera memanfaatkan waktu yang tersisa..

Wilwa

@waris. Sudirman Said juga termasuk orang yang bersih. Dan saya punya keyakinan yang sama bahwa nasibnya sama dengan Ahok di negeri ini. Villain itu selalu menang melawan hero di dunia nyata. Negeri ini terlalu banyak villainnya. Faktanya begitu. Realitanya begitu. Memang akhirnya saya nampak pesimistis. Tapi mau bilang apa kalau kenyataannya begitu. Bahkan ada hero yang di tikungan akhir malah bergabung dengan villain. Anda tentu tahu siapa yang saya maksud. Dan itu secara pribadi sangat mengecewakan saya. Seseorang bernyali besar yang semula saya harapkan bisa membasmi para kurawa di negeri ini. 

Wilwa

@Waris. Orang jujur lurus adalah musuh para koruptor. Kasus korupsi 193T bahkan 1000T di Pertamina membuat nama Ahok kembali melejit. Saya pribadi berpendapat pada akhirnya Ahok akan kalah oleh para koruptor di negeri ini. Pertama karena dia Tionghoa dan kedua karena dia Kristen. Para koruptor mudah memanfaatkan isu suku dan agama untuk mengalahkan Ahok. Jadi buat para pendukung Ahok, saya hanya bisa bilang, nasib Ahok tak akan beda jauh dengan para “hero” di Tiongkok sana. Tak pernah ada kisah nyata bahwa hero menang melawan villain di dunia nyata. Percayalah pada prediksi saya mengenai Ahok. Ahok akan kalah dan para koruptor tetap akan berjaya. Kesempatan menghabisi koruptor itu ada bila saja “macan” yang satunya lagi tidak berubah pikiran dan kemudian berbalik arah. Tragis dan ironis. Tapi itulah realita. Tak seindah impian atau cita-cita. Tak sejalan dengan idealisme. ☕️

Waris Muljono

Dalam video terbarunya, pak ahok terlalu bersemangat membela dirinya. Ga cuma pengakuannya yg ga mengetahui kasus di pertamina yg lg hangat ini, tp jg sambil "menyerang" pihak lain : mo ganti pemainlah, macan sirkuslah, sampai ngaku ga dikasih kursi dirut. Seranganpun berbalas. Hari ini beredar di medsos, jejak digital bahwa pak ahok menolak jabatan dirut pertamina dan lebih memilih komut, lengkap dengan alasannya. Jejak digital emang kejam memberikan fakta. Pelajaran bagi perusuh disway, ati2 ngerusuh di disway, apalagi kl sampai dipilih jadi komen pilihan. siapa tau nanti jd pejabat publik, komen komen rusuhmu akan di kulik kulik xixixixi..... Kang Emil kmrn sdh di pilkada dki, sekarang pak Ahok ehhehehe

Jimmy Marta

"Anda mau beli apa mau jual?". Kalimat ini begitu populer didaerah saya (perusuh seluruh negeri mungkin bisa klarifikasi bgmn di daerah masing2). Kalimat ini keluar, karena setiap orang yg mau membeli kendaraan bermotor, selalu berpikir bagaimana nantinya jika dijual. Berpikir bagaimana layanan pasca jual, ketersediaan bengkel resmi dan sparepart asli adalah karakter khas pembeli kenderaan bermotor. Konsumen rata2 sudah berpikir bilamana suatu saat ingin menjualnya lagi...xixi.. Dan asyiknya....nilai jual setelah pakai itu ditanyakan ke dealer atau penjual. Jawabnya : Kalimat itu tadi....xixi.

Jimmy Marta

Sampai saat ini moblis dan motlis perdagangannya masih adem. Walau sudah ada bbrp stimulus diluncurkan. Bengkel dan sparepartnya jd pertimbangan. Konon, moblis jika sudah keluar showroom nilai jual nya langsung membumi.... Dan alasan terbesar moblis belum laris adalah sulit duit... ( kalau yg ini hanya saya...haha.)

Tivibox

Ini intermezzo saja... Sudah saatnya pertamina ganti logo. Kalau lihat logo yang sekarang..... aduhh.... kok selalu teringat oplos-oplos itu. Begitu lihat logo kerang, eh kok segerrr banget (maaf, saya tak bermaksud jadi orang yang tidak nasionalis). Tapi memang sebaiknya perusahaan yang "terkena penyakit kronis" logonya diganti saja, apalagi kinerja perusahaan itu sudah tak bisa mencerminkan makna logo tersebut. Siapa tahu, dengan ganti logo bisa sembuh. 

Sobat Blusur

setiap warga negara secara serentak harusnya menuntut secara hukum kepada penyelenggara negara yang nakal, warga negara benar-benar seperti barang mainan. cukup. tidak ada jaminan warga gak ditipu sama penyelenggara negara di masa depan. gugatan hukum harus lebih sering dilakukan. kalaupun ada jaminan hukum itupun hanya slogan, tanpa ada tindakan nyata di lapangan. kalaupun ada tindakan nyata di lapangan itupun dijadikan bahan pencitraan untuk meraih suara pas pemilu. pas sudah terpilih nipu lagi. "kabur aja dulu" kata anak muda yang nongkrong di warkop, sambil makan mie instan di bulan puasa. astaghfirullah hal adim. kerusakan terbesar bukan pada pemimpinnya saja, ternyata kerusakan mental itu juga sebagian besar dilakukan oleh warga negara itu sendiri. terus warasse kudu diapakno? nek wes diapak²no iku, warasse kapan? anak sudah mau dua, kalau situasi seperti ini terus, sakno anak putu.

Liam Then

Kita tak perlu tiru Tiongkok dengan kemajuannya. Tak perlu ikut-ikutan. Derap pembangunan harus sesuai dengan kondisi dan kecirian khas Indonesia. Ini saya ada cerita, semalam ketemu teman semasa kecil ,orang Melayu. Bapaknya kurang berhasil dalam ekonomi, rumah setiap sekian tahun, dijual kemudian pindah ke tempat sepi yang lebih murah, makin pindah makin jauh dan sepi. Kemarin malam dapat cerita dari teman saya, tanah rumah tepi jalan sepi yang sekarang ramai itu, setahun setengah lalu dijual lagi, untuk dibagi-bagi ke beberapa saudara. Teman masa kecil saya dapat sekian. Saya tanya apa yang ia buat dengan bagiannya. "Aku belikan tanah dua kapling" jawabnya. "Luas"? "Lumayan, lebar 16 meter per kapling, ada 7 pohon duku diatasnya" "Enaklah kau, berapa kau beli?" "35jt" "Musim langsat barusan ada hasil?" "Ada" "Dapatlah kau se-ton lebih" ? "Adalah, aku panjat sendiri, buahnya aku jual ke agen pengepul" "Waktu itu kau dapat buah awal atau pas buah lagi banjir-banjirnya?" Dengan sumringah teman saya jawab : "buah awal, pas 12 rb aku ndak panjat, eh turun 8rb, cepat aku panjat, hehehehe....." "Nyamanlah kau" "Iyah, aku juga ada ternak nila, anaknya aku jual, juga ada piara kambing, barusan ada satu yang beranak, aku pun barusan tanam musang king dan monthong, jahe, pisangpun aku tanam,lumayan buat tambah-tambah" "Yang nyaman tuh pohon langsat kau, tiap tahun kalo bunge jadi, pentil tak rontok, bisa dapat lumayan" "Iyah" 

Liam Then

Serba serbi ANDA MUNGKIN BELUM TAHU hari senin. Zhu Rongji mantan PM Tiongkok yang terkenal dengan ucapan 99 peti mati itu, adalah keturunan langsung generasi ke-17 dari Zhu Yuanzhang, kaisar pertama yang mendirikan Dinasti Ming. Anda semua sudah tahu dan pernah pakai obat nyamuk bakar, yang bentuk spiral itu, kemaren malam saya kepo, siapa pencipta obat nyamuk bakar, dan kapan terciptanya, langsung carilah saya ke internet. Ternyata penemunya adalah sepasang suami istri asal Jepang Eiichiro dan Yuki Ueyama pada tahun 1902. Saya kepikiran, jasa dan amal dua sosok diatas berapa besar? Sudah lebih 120 tahun, hasil temuannya masih dipakai dan bermanfaat bagi ratusan juta penduduk dunia, waktu dipakai untuk mengusir nyamuk.

DeniK

Tujuh puluh Macan sirkus dan Macan ompong sama-sama Macan yang diam ketika di dalam kandang .dan mengaum ketika mereka lapar. 

Liáng - βιολί ζήτα

"Janganlah melompat terlalu tinggi..... ketika jatuh - akan terasa lebih sakit..... !!" "Melompatlah sesuai kemampuan Anda secara terukur..... !!" Janganlah ambisi pembangunan nasional berbanding lurus dengan peningkatan utang luar negeri yang terus-menerus..... menjadi, seperti gajah raksasa yang démpét dua - plus sakit bengkak-bengkak pula, sekujur tubuhnya..... !! Lantas, bagaimana dengan permasalahan oplos-oplosan yang viral itu ?? Tentu saja Anda Sudah Tahu !! bagaimana mesti menyelesaikan permasalahan tersebut, dan bagaimana membenahi untuk kedepannya. Itu memang hal yang teramat-sangat rumit, terkait dengan "political will dan penegakan hukum yang setegak-tegaknya". Mungkin ada benarnya apa yang sering ditulis oleh beberapa orang komentator, bahwa akar masalahnya hanya satu kata - "korupsi", dan itu yang semestinya diatasi terlebih dahulu. Abah DI..... seandainya benar, bahwa kemungkinan besar akar masalahnya adalah korupsi..... bukankah "niat" untuk melakukan korupsi itu akan menemukan jalannya sendiri untuk melakukannya lagi..... lagi..... dan lagi..... ?? Kalau begitu..... tidak tertutup kemungkinan juga, akan adanya semacam niat untuk jegal-menjegal dalam proses pengalihan secara bertahap sekalipun - dari mobil bbm ke mobil listrik..... !! [3/3].

Liáng - βιολί ζήτα

• Apakah Abah tidak tahu setiap penggunaan kelipatan 100.000 mobil listrik, membutuhkan kesediaan listrik ratusan megawatt ?? • Kalau saja, ada hanya 10% dari jumlah mobil di Indonesia yang konon mencapai 20jutaan itu, adalah mobil listrik, itu berarti kebutuhan listriknya akan meningkat hingga mencapai angka gigawatt ?? • Dan..... apakah Abah lupa, bahwa setiap pembangunan pembangkit listrik baru, konon membutuhkan biaya awal puluhan milliar rupiah, jatuh  per 1 (SATU) megawatt-nya ?? • Mestikah Pemerintah membangun pembangkit listrik baru dengan biaya puluhan bahkan mungkin bisa mencapai ratusan trilliun rupiah hanya untuk konsumsi mobil listrik secara nasional ?? • Bukankah akan jauh lebih baik, jikalau memang mesti membangun pembangkit listrik baru - itu untuk kebutuhan industri, yang jelas-jelas membuka lapangan kerja, plus berperan terhadap pertumbuhan ekonomi ?? Tentu saja, saya pribadi sangat setuju dengan "energy masa depan yang lebih ramah lingkungan". Dan..... energy dari tenaga surya adalah pilihan yang terbaik. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengembangkan dan menguasai teknologinya. Sepertinya..... saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk memulainya. Tetapi, jangan lupa..... "pola pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan adalah tetap yang terbaik" bagi negara berkembang seperti Indonesia !! [2/3]

Liáng - βιολί ζήτα

Sepertinya..... tidak sesederhana itu urusannya, Abah DI !! Bagaimana Abah bisa menjelaskannya secara logical, bahwa "semua kerumitan itu dan semua kemahalan itu, sebenarnya bisa hilang dengan dua kata : mobil listrik" ?? Bagaimana melakukannya ?? Sebagai mantan orang nomor satu di PLN, tentu saja Abah lebih tahu mengenai per-listrik-an nasional. Mungkin akan lebih baik, jikalau Abah menguraikannya secara rinci hal-hal sebagai berikut : • Seberapa besar kapasitas produksi listrik nasional, katakanlah dalam 3 tahun terakhir ini ?? • Bagaimana persentase pemakaian listrik nasional selama 3 tahun terakhir ini, untuk berbagai sektor keperluan, seperti untuk rumah-tangga, industri, dan lain sebagainya - termasuk untuk lampu penerangan umum di jalan raya, bandara, pelabuhan dan yang lainnya di seluruh Indonesia ?? • Bukankah kelebihan pasokan listrik belakangan ini diduga karena gagal masuknya investor-investor asing untuk membangun berbagai industri di tanah air yang membutuhkan daya listrik yang besar ?? • Apa iya kelebihan pasokan listrik tersebut akhirnya hanya dialihkan untuk konsumsi mobil listrik secara nasional ?? [1/3]

Kujang Amburadul

Soal dua kata diakhir tulisan Abah DI kali ini nampaknya cuma iseng macam menjentikkan jari. Abah pasti sudah mengira kalau ini jd heboh besar buat komen para perusuh. Aplg di bulan puasa begini, gak ada kerja, gak boleh makan.. hehe.

Fiona Handoko

Selamat sore bp thamrin, bp agus, bp jo sobat tivibox dan twman2 rusuhwan. Proyeksi IMF. Pertumbuhan ekonomi indonesia 2025 dan 2026 sekitar 5.1%. Dan setiap pertumbuhan ekonomi 1%. Akan menghasilkan kira2 2.9 juta lapangan kerja. Jadi selama 5 th. Jika pertumbuhan ekonomi per tahun 5%. Lapangan kerja yg tercipta sekitar 15 juta. Tapi kalau investasi terkonsentrasi di sektor jasa, sektor finansial. Serapan tenaga kerja bisa lebih sedikit. Dalam debat wapres akhir 2023. Gibran menjanjikan 19 juta lapangan kerja baru. 5 juta di antaranya disebut sebagai green jobs. Yaitu sektor pekerjaan yg ramah lingkungan, sesuai prinsip ESG. Tentu saja angka 19 juta lapangan kerja baru itu untuk rentang 5 th. Dari proyeksi IMF tsb. Tampaknya janji gibran hanyalah omon2 saja. Namun tentu akan sungguh tercipta 19 juta lapangan pekerjaan baru. Jika dia bisa menumbuhkan ekonomi 8% per thn. Atau jika dia tidak hanya menyertakan lowongan pekerjaan green jobs. Tapi juga memasukkan blow jobs dan hand jobs

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 59

  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Ummi Hilal
      Ummi Hilal
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Tivibox
    Tivibox
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Wilwa
      Wilwa
  • DeniK
    DeniK
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • siti asiyah
    siti asiyah
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Tivibox
    Tivibox
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Evo’S Zhang
    Evo’S Zhang
  • DeniK
    DeniK
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Antonio Samaran
    Antonio Samaran
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Fa Za
    Fa Za
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN