RAT 787

RAT 787

Penerbangan Air India AI 379 yang mengangkut 156 penumpang dilaporkan menerima ancaman bom tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Phuket, Thailand, pada Jumat 13 Juni 2025.--Mint

Para calon pilot diminta membuat simulasi: mengapa Boeing 787 seri 8 milik Air India itu jatuh: 12 Juni lalu.

Mereka tidak bisa menemukan di mana salahnya. Simulasi itu dilakukan di komputer tempat pendidikan pilot di India. Sekaligus sebagai kajian kasus kegagalan terbang bagi mereka.

Memang langka sekali: dua mesin pesawat itu mati tiba-tiba. Bersamaan pula. Di menit yang sama. Yang beberapa kali terjadi: satu mesin yang mati. Pesawat masih bisa terbang. Awalnya agak miring. Lalu pilot membuatnya kembali seimbang –sambil menuju tempat pendaratan darurat.

Pesawat Air India itu baru saja take-off. Normal. Titik start-nya di ujung landasan bandara Ahmadabad, ibu kota Gujarat. Lepas landasnya juga di ujung terjauh landasan. Tidak terlalu cepat take-off, juga tidak terlalu terlambat.

Data terbaru yang dianggap aneh adalah: pilot sempat mengaktifkan RAT sebelum kecelakaan terjadi.

Kata ''sempat'' itu penting mengingat pesawat baru saja take-off. Baru sekitar 2 menit. Tempat pesawat itu jatuh hanya berjarak sekitar kurang dari 2 km dari bandara Ahmadabad. Ketinggian pesawat baru sekitar 300 meter. Ibarat dari Soekarno-Hatta ke Surabaya baru sampai Jatinegara.

Bahwa pilot sempat menghidupkan RAT itu dianggap pertanda keadaan sangat darurat. RAT adalah turbin kecil yang letaknya di bawah perut pesawat. Dari kasus Air India ini saya baru tahu: di bagian bawah perut pesawat yang kelihatannya halus-rata itu ternyata tersimpan peralatan darurat: Ram Air Turbine.

Ketika pilot mengaktifkan RAT bagian bawah perut pesawat membuka. Buka dikit. Dari lubang kecil itu keluar turbin yang di depannya terdapat kincir angin. Disebut ''kincir angin'' karena yang menggerakkan kincir itu memang angin. Yakni angin dari depan akibat laju pesawat.

Kincir itulah yang menggerakkan turbin kecil di belakangnya. Turbin menggerakkan generator. Generator menghasilkan listrik. Tentu listrik yang dihasilkan sangat kecil tapi cukup untuk menggerakkan beberapa instrumen vital yang mati.  Tujuannya sekadar agar pesawat bisa mendarat darurat lebih baik.

Dalam keluarga Boeing hanya 787 yang dilengkapi RAT. Boeing 737 tidak. Di 737 dipilih sistem lain untuk fungsi serupa: pakai baterai. Disebut APU –Auxiliary Power Unit. Airbus 320, 321, dan 350 pakai RAT.

Dalam kasus Air India, RAT itu pun tidak mampu menolong kejatuhan pesawat: menimpa gedung pendidikan dokter. Dari total 260 yang meninggal 18 di antaranya yang berada di gedung itu. Penumpang dan seluruh awaknya sendiri hanya 243 –semua meninggal kecuali satu penumpang ajaib berumur 40 tahun yang duduk di kursi nomor 11A.

Kursi itu tepat menempel di pintu darurat. Saat pesawat menimpa gedung, pintu daruratnya membuka. Penduduk Leicester, Inggris, yang baru menengok kampung leluhurnya di India itu meloncat lewat pintu itu dan lari di dekat api yang mulai membakar lokasi. Saudara kandungnya –dapat tempat duduk terpisah jauh– ikut tewas.

Penumpang ajaib itu tercatat sebagai orang nomor tiga satu-satunya penumpang hidup dalam kecelakaan pesawat. Yang pertama, Juliane Koepcke. Gadis 17 tahun. Saat dia terjerembab ke bumi masih terikat sabuk pengaman di kursinyi. Itu kecelakaan pesawat tahun 1971. Selebihnya, 90 orang penumpang tewas.

Saat itu pesawat berada di ketinggian 3 km. Petir menyambarnya –saat itu teknologi antipetir pesawat belum secanggih sekarang. Pesawat meledak di udara. Juliane terpental bersama kursinyi. Dia jatuh dari ketinggian 3 km bersama kursinyi. Kursi itu telah jadi semacam payung bagi penerjun bebas.

Yang kedua, Cecelia Cechan. Dia anak kecil berumur empat tahun. Dia luka parah tapi hidup. Yang membuat Cechan selamat adalah karena Cechan dalam posisi dipeluk sangat erat oleh ibunyi. Sang ibu tewas bersama 154 orang penumpang.

Kejadian itu sudah begitu lama: tahun 1987. Yakni kecelakaan pesawat Northwest Airlines yang take-off dari Michigan.

Seandainya Air India itu sudah sempat terbang tinggi kemungkinan selamat masih ada. RAT bisa berfungsi untuk mencari tempat pendaratan darurat.

Tapi saat pilot mengaktifkan RAT pesawat masih sangat rendah. Begitu RAT diaktifkan pesawat sudah hancur.

Maka di saat naik pesawat dari Denpasar menuju Perth sekarang ini (kemarin pagi) saya teringat kehebatan pilot Garuda yang terbang dari Lombok. Kejadiannya 23 tahun lalu. Di ketinggian maksimalnya, dua mesinnya mati satu per satu. Sang pilot, Kapten Abdul Razak, masih bisa mengendalikan pesawat yang menurun dengan cepat. Sang pilot melihat ada air di bawah sana. Ia daratkan pesawat itu di sungai Bengawan Solo. Hanya satu pramugari yang tewas –itu pun karena keburu loncat.

Rasanya kecelakaan di Ahmadabad itu akan berbuntut panjang. Gugatan hukum mulai dilayangkan di Inggris –oleh keluarga penumpang Inggris. India sendiri mulai melihat sisi sabotase. Langka: Dua mesin mati bersamaan. Kali pertama terjadi. Banyak spekulasi sudah diabaikan: soal sayap, soal gear pendaratan, soal pasokan bahan bakar. Semua berfungsi baik. Soal bahan bakar misalnya, pesawat lain tidak terganggu.

Maka fokusnya tinggal ke sistem dalam software atau kesalahan pilot dalam memasukkan komando ke software.

Bagi yang percaya gaib, keajaiban bisa terjadi di mana pun. Bagaimana mungkin dari pesawat yang meledak di udara ada satu gadis yang selamat.

Bagi orang teknik, matematika, dan fisika itu bukan keajaiban. Itu ada hitungannnya. Bagi yang bisa menghitung. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 7 Juli 2025: Karam Darat

Achmad Faisol

Model pendidikan guru terbuka seperti sekarang membuat kualitas guru sangat rendah. ####### model pendidikan sebagus apa pun akan menemui jalan buntu ketika sistemnya tidak diubah... sama seperti kasus bumn yang ditulis... ini kasus nyata... saat penerimaan siswa baru sman/smkn, waka smpn juga ga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan orang tua, malah menyarankan menonton youtube mastiokdr, padahal youtuber tersebut bukan dari pemerintah... ini menunjukkan dinas pendidikan provinsi ga mau menjelaskan ke sekolah kab/kota dengan detail... apa karena beda atasan sehingga merasa lebih tinggi...? masalahnya lagi, di tutorial resmi juga ga lengkap, misalnya hanya seperti ini: login, ikuti prosedur, lalu selesai... saat saya mendaftarkan anak, ternyata prosedur sesuai isian belum saya siapkan, seperti keterangan masing-masing prestasi, jika sertifikat tidak ada level lomba harus ada surat kepala sekolah discan jadi satu file atau dua file dll... akhirnya saat daftar online sibuk lagi menyiapkan bahan...

djokoLodang

-o-- BIKIN TAKUT Seorang pria sedang berkencan dengan kekasihnya di mobil BYD barunya. + Aku telah menyembunyikan sebuah rahasia darimu, dan kupikir kau akan meninggalkan aku setelah kuceritakan. - Apa itu, sayangku? + Aku sudah menikah. - Astaga, kau baru saja membuatku takut. Kupikir kau akan mengatakan bahwa mobil ini bukan milikmu. --koJo.-

Mbah Mars

GWS: Get well soon (gek waras sehat) GWS: Gosip Warga Sekitar (Nama grup WA) GWS: Gak wajib sekolah (karena sedang libur) GWS: Galau waktu sendirian (sedang putus cinta) GWS: Gue woles saja (Apapun yg terjadi tetap nyantai) GWS: Gajian wacana saja (Diphp dapat gaji) GWS: gebetan wangi sekali (sudah harum dari jarak 50 m)

djokoLodang

-o-- Dua anak laki-laki kecil diajak ibu belanja. Mereka menelusuri lorong-lorong dengan konsentrasi penuh—hingga akhirnya menemukan apa yang mereka cari. Sekotak tampon. Anak yang lebih tua, yang baru berusia delapan tahun, meraihnya dengan percaya diri dan menaruhnya di keranjang. Adiknya yang berusia empat tahun tersenyum gembira. Ibunya berkata: "Bagus! Kamu sudah pintar bantu Mama." "Bukan, Mama. Ini untuk adik, bukan untuk Mama." "Tahukah kamu apa itu?" tanya ibu, "Ya, tentu saja. ... ... . Tiap hari lihat ini di TV, katanya kalau menggunakan ini, Anda bisa berenang, mengendarai sepeda, bahkan bermain bulutangkis." "Adik kan belum bisa melakukan semua itu." --koJo.-

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

GWS: FAST TRACK DIBACA SHORT CUT.. Tulisan GWS bukan sekadar opini—itu adalah jerit hati para profesional BUMN yang bergulat dalam arena penuh jebakan. Dalam "Kapal Tenggelam di Darat", ia menarasikan dilema tragis: ketika niat baik, strategi berani, dan pengabdian tulus justru berujung dakwaan. Akusisi yang dalam dunia bisnis disebut fast track, di negeri ini justru dibaca sebagai shortcut menuju Tipikor. GWS menulis seperti orang dalam. Tapi bisa jadi ia cuma orang luar yang memahami dalam. Atau, ia “penumpang gelap” yang pernah terlalu terang. Entah siapa ia sebenarnya, satu hal jelas: tulisannya membedah sistem yang menuntut hasil tapi membelenggu proses. Dan saat tokoh sekelas Dahlan Iskan pun mengaku “keyboard-nya terwakili”, kita tahu: GWS bukan sekadar singkatan. Ia bisa berarti “Gugatan Waktu Sekarang”—peringatan bahwa kalau sistem tak dibenahi, maka yang akan benar-benar karam bukan hanya kapal. Tapi juga harapan pada BUMN yang sehat dan berani. Semoga GWS bukan hanya penulis bayangan, tapi juga pelita dari balik kegelapan birokrasi.

Tivibox

Tulisan GWS dalam CHDI hari ini mungkin menggambarkan keadaan BUMN kita secara umum. Bapak mantan sesuatu tentu lebih paham, sampai beliau tak kuasa menuliskan dengan alasan objektivitas, padahal sudah "gemes" sekali ingin menulis. Biar ada cover both side, tentu kita juga harus melihat bagaimana sebenarnya duduk perkara kasus ini. Menurut berita-berita dari situs online yang bisa dipercaya, ini adalah soal kejujuran penyajian data tentang kondisi kapal-kapal PT JN. Konon, data penilaian kapal yang dibuat oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) tidak sesuai dengan realitas yang ada. Tentu itu sudah pula diketahui oleh para pihak yang terlibat dalam transaksi akuisisi PT.JN oleh PT. ASDP. Perbedaan "nilai" itulah yang dikatakan sebagai kerugian negara oleh KPK, yang menurut cnbcindonesia.com, mencapai 890 milyar rupiah lebih. Itu adalah harga untuk nila saham PT JN yang diambil alih, sedangkan sisanya 380 milyar untuk harga kapal yang dibeli. Kita tentu tak tahu detail proses akuisisi itu. Yang tahu, termasuk apa pertimbangannya mengambil alih dengan nilai sebesar itu tentulah mereka-mereka yang terlibat langsung di dalamnya. Tapi apapun itu, kejujuran tetaplah merupakan sesuatu yang mahal. Mungkin juga dalam kasus ini. Entah kepada siapa kita harus percaya.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MBAK IRA: BISAKAH BERLINDUNG DI BALIK BUSINESS JUDGMENT RULE? Mantan Dirut PT ASDP, mbak Ira , bersama dua mantan direktur lainnya, didakwa KPK atas dugaan korupsi dalam akuisisi PT Jembatan Nusantara (2019–2022). Tuduhan meliputi: 1). manipulasi data kapal tua agar terlihat baru, 2). mark-up harga, serta 3). gratifikasi. Nilai kerugian negara diperkirakan mencapai Rp893 miliar hingga Rp1,2 triliun. KPK menyita rumah, uang tunai, dan aset mewah senilai ratusan miliar. Berkas sudah lengkap (P21) dan sidang perdana dijadwalkan 10 Juli 2025 di Pengadilan Tipikor Jakarta. Meski ada peluang pembelaan melalui Business Judgment Rule (BJR) — yang melindungi keputusan bisnis selama dibuat dengan niat baik, tanpa konflik kepentingan — terapi indikasi pemalsuan dan keuntungan pribadi membuat argumen ini tampak lemah. ### Memang BJR harus yang riil.. Jika tuduhan cukup beralasan, bukti awal kuat, maka keputusan akhir tetap menunggu proses pengadilan. BJR hanya relevan bila terbukti tidak ada niat jahat dalam keputusan akuisisi tersebut.

Lagarenze 1301

Tahun 2014 adalah momentum titik balik bagi Ira Puspadewi. Saat itu, wanita kelahiran Malang ini bekerja di perusahaan Amerika, GAP Banana Republic. Ira menjabat Direktur Global Initiative Regional Asia yang membawahi tujuh negara. Pada awal 2014 itu, dalam suatu acara di Tiongkok, dia bertemu dengan Pak Sesuatu dari Indonesia. Dia diajak pulang dan mengabdi untuk bangsa dan negara. Toh dia sudah lama malang melintang di perusahaan multinasional, sekitar 17 tahun. Ira setuju untuk kembali ke Indonesia. Dia diberi amanah menjadi Dirut PT Sarinah. Semula, Ira kaget dengan gaji yang dia terima di Sarinah. Sangat njomplang dengan gaji dari perusahaan sebelumnya. Tapi, karena semangatnya adalah bekerja untuk bangsa dan negara, dia akhirnya ikhlas melakoni jalan pengabdian itu. Dua tahun berlalu, 2016, Ira diangkat menjadi Direktur Ritel, Jaringan, dan SDM PT Pos Indonesia. Sekitar 16 bulan kemudian, Desember 2017, Ira dipromosikan menjadi Dirut PT ASDP Indonesia Ferry. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga badai itu datang. November 2024, Ira diganti dari jabatan dirut. Jalan pengabdian itu berujung di kursi pesakitan. Sidang perdana kasus Ira dijadwalkan 10 Juli.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BALADA LELAHNYA MEMBERANTAS KORUPSI.. Berlayar pagi ke pulau Harapan,/ Perahu tenang ombak pun reda./ Korupsi ditebas dengan harapan,/ Tapi akarnya tumbuh di mana-mana./ Gedung megah sidang dimulai,/ Tersangka datang wajahnya sendu./ Katanya demi bisnis yang baik,/ Tapi uang negara masuk ke saku./ Ada yang pintar menyusun alasan,/ Bicara soal risiko dan strategi./ Katanya ini keputusan keuangan,/ Padahal penuh tipu dan manipulasi./ Business Judgment katanya tameng,/ Padahal mark-upnya keterlaluan./ Kalau semua pejabat main kencing,/ Negara rusak dari dalam, pelan-pelan./ Rakyat bosan tepuk tangan palsu,/ Pemberantasan tinggal jargon basi./ Kalau hukum tajam hanya ke bawah,/ Kapan adilnya akan berdiri?/ Kalau nurani terus dibeli,/ Dan pengawasan hanya formalitas,/ Korupsi akan terus berdansa,/ Semoga tidak makin merajalela./

Lagarenze 1301

Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa Adjie melepas perusahaannya, PT Jembatan Nusantara? Dengan 53 kapal di rute gemuk, seharusnya tidak ada masalah. Malah jadi tambang uang. Kecuali ada masalah. Misalnya, whaini, kapal sudah tua. Daripada jadi bencana di kemudian hari, dilego saja. Bersama utang-utangnya sekalian. Pada 2022 PT Jembatan Nusantara resmi diakuisisi oleh PT ASDP Indonesia Ferry sesuai Akta Notaris Jose Dima Satria SH MKn nomor 140 tanggal 22 Februari 2022. Akuisisi itu disetujui oleh Menteri BUMN berdasarkan surat No. S-87/MBU/02/2022  tanggal  22 Februari 2022.

Komentator Spesialis

Teman teman ketahui KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di selat Bali. Sampai saat ini 26 orang masih belum ditemukan sampai saat ini. Pak Prabowo dari Arab Saudi langsung memerintahkan SAR melakukan penanganan segera pencarian korban dan penanganan korban. Apresiasi yang sangat tinggi kepada Pak Prabowo di tengah kesibukan kunjungan luar negerinya. Yang saya gagal paham, Gibran, selaku acting Presiden selama Pak Prabowo ke luar negeri. Dan saat itu sedang melakukan kunjungan ke Bali. Saya tidak dengar satu katapun respon dia atas bencana kapal tenggelam ini. Ini sangat memalukan. Ke sono kemari pakai duit negara cuman untuk cari pencitraan dan menghabiskan uang negara. Mohon maaf, parah banget memang mas wapres ini.

Jokosp Sp

Anda selalu kritis terhadap penguasa?. "Saya akan terus kritis selama pemerintahan isinya kebanyakan masih jadi koruptor". Kalau ternyata pemerintah gagal dalam menghilangkan korupsi, apakah sifat anda akan lebih ekstrim?. "Jika suatu saat sudah kronis mungkin itu perlu". Kronis maksudnya?. "Rakyat sudah sulit apa yang mau dimakan, lowongan pekerjaan sudah tidak ada, PHK ada di mana-mana karena pabrik pada tutup kalah dengan barang impor, rakyat sudah susah beli kebutuhan dasar, dan pemimpinnya malah hidup mewah tanpa empati ke rakyatnya". Apakah harus angkat senjata?. "Jangan berkonotasi negatif dengan senjata. Macamnya banyak. Bisa drone yang sangat licah, peluru kendali yang bisa ke mana-mana". "Tidak lagi tergantung sama bedil, itu zaman penjajahan Belanda dulu. Wis kuno". Kenapa koruptor sulit sepertinya presiden memberangusnya?. "Ya itu kalau jadinya saja diusung banyak partai, banyak relawan yang ujungnya nuntut jabatan, banyak sumbangan dari para oligarki yang ujungnya minta jatah proyek dan tambang. Mereka-mereka itu yang sebenarnya mengendalikan negara ini. Mereka juga yang menggarong negeri ini. Jadinya Pak Presiden kesulitan, serba salah. Terus menelikung karena tuntutan imbal jasa tadi". Loh bukannya setiap pidato "Saya sangat tegas dan berani ambil resiko untuk memberantas korupsi"?. "Aktualnya toh membuktikan bahwa penanganan korupsi ini sangat lambat. Mana buktinya UU Perampasan Asset dibahas dan disetujui pemerintah dan DPR, belum ada khan?". "Omon-omon".

Macca Madinah

Apa di KPK atau di kejaksaan, perlu ada bagian "konsultasi" tempat para direktur BUMN meminta saran hukum terkait tindakan2 korporat yang akan dilakukannya ya? Prihatin sekali, kenapa ada lagi CEO perempuan yang kena (ingat Bu Karen Pertamina). Bukan soal gender ya ini, prihatin saja sudah CEO perempuan jarang, kena sasaran pula.

Sadewa 19

Konon, ada 2 profesi yg tidak boleh berdoa untuk meminta banyak rejeki. Profesi yg pertama Dokter, yang kedua Pejabat. Dokter jika berdoa meminta banyal rejeki, dan doanya terkabul, maka akan banyak orang yg sakit. Pejabat kalau berdoa meminta banyak rejeki dan doanya terkabul maka akan.....(anda sudah tahu) wkwkw

Lagarenze 1301

Duluuu, saya suka mengisi TTS. Pertanyaan yang sering muncul adalah "tanah genting di Asia Tenggara". Tiga kotak. Jawabannya: kra. Tanah genting yang berupa dataran sempit itu berada di Thailand selatan. Menghubungkan Semenanjung Malaka dan daratan utama Asia.  Thailand pernah berencana mengeruk dataran itu dan membuka Terusan Kra. Sepanjang 102 kilometer. Menghubungkan Teluk Thailand dan Laut Andaman. Jika terwujud, kapal-kapal yang selama ini melewati Selat Malaka bisa menghemat waktu 3 hari setara 1.500 kilometer. Apa manfaatnya bagi Indonesia? Pulau Sabang di Aceh bisa menjadi pelabuhan persinggahan kapal-kapal yang baru saja melewari Terusan Kra. Terusan Kra memang masih jadi mimpi. Yang ideal untuk dilaksanakan. Sulit untuk diwujudkan. Sebab, perlu biaya yang sangat besar untuk mengeruk tanah sepanjang jalur terusan. Di sisi lain, politik di Thailand seringkali tidak stabil. Kalaupun terwujud, manfaat dari sisi efisiensi dianggap tidak terlalu besar. Beda dengan Terusan Suez. Yang memangkas waktu pelayaran 10 hari setara 6.000 kilometer. Tapi, paling tidak, Terusan Kra bisa mengurangi kepadatan di Selat Malaka.

Jadwal Sholat Pro

Apa yang menyebabkan Abah hampir dipenjara, Pak Milawarma babak belur, atau Ibu Ira yang sedang diproses hukum? Apakah karena semata-mata karena kerugian negara? Jawabnya Bukan. Betapa banyak BUMN atau Oknum Pejabat yang nyata sekali merugikan negara, tetap melenggang kangkung bebas ke sana dan ke mari. Jadi mengapa mereka diproses hukum? Intinya karena ada yang sakit hati. Bisa jadi ordal yang ga kebagian kue, dendam karena familinya disingkirkan, marah karena bisnis mereka terganggu, atau menolak ketika dimintai sumbangan sukarela oleh parpol atau calon pejabat.

HONDA CBR150R

GWS = Get Well Soon, semoga bumn baik2 saja. Apa kerja menteri bumn? menaturalisasi pemain secara membabi buta dan mengotak-atik jabatan komisaris buat penjilat Mulyono, terakhir Ade Armando dapat jabatan komisaris, yang nunggu giliran 2 orang dari partai bocil dan si kadalin

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 162

  • DeniK
    DeniK
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • my Ando
      my Ando
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • my Ando
      my Ando
    • DeniK
      DeniK
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Mak Rambe
    Mak Rambe
    • Mak Rambe
      Mak Rambe
  • Mak Rambe
    Mak Rambe
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • my Ando
    my Ando
    • my Ando
      my Ando
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • pak tani
      pak tani
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Wilwa
      Wilwa
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • yea aina
    yea aina
  • Hiyara Hadit
    Hiyara Hadit
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • ahmad alharishi
    ahmad alharishi
    • my Ando
      my Ando
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • masturkirom albanna
    masturkirom albanna
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • pak tani
      pak tani
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Tivibox
      Tivibox
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Wilwa
      Wilwa
    • kambing hitam
      kambing hitam
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Wilwa
      Wilwa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Wilwa
      Wilwa
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Runner
    Runner
  • Alex Ping
    Alex Ping
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • Hendro Purba
      Hendro Purba
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Tivibox
      Tivibox
  • Akun Bersama
    Akun Bersama
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Runner
    Runner
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Hery Purwanto
    Hery Purwanto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Wilwa
    Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Wilwa
      Wilwa
    • Tivibox
      Tivibox
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Rashad Alvarado
      Rashad Alvarado
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
    • Wilwa
      Wilwa
  • Tivibox
    Tivibox
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Tivibox
      Tivibox
  • Ismail Hasan
    Ismail Hasan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • Irfan Arief
    Irfan Arief
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
    • Fauzan Samsuri
      Fauzan Samsuri
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
    • ACEP YULIUS HAMDANI
      ACEP YULIUS HAMDANI
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
    • Jadwal Sholat Pro
      Jadwal Sholat Pro
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • DeniK
    DeniK
    • Wilwa
      Wilwa
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • my Ando
    my Ando
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN