Kemenhub Evaluasi Layanan Bus di MotoGP Mandalika Gegara Banyak Penumpang yang Terlantar

Kemenhub Evaluasi Layanan Bus di MotoGP Mandalika Gegara Banyak Penumpang yang Terlantar

Layanan bus di MotoGP Mandalika-dephub-

JAKARTA, DISWAY.ID – Kabar banyaknya penonton MotoGP yang terlantar oleh layanan bus di sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022) lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung melakukan evaluasi.

Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub akan mengundang sejumlah instansi terkait untuk memberi masukan sekaligus mengevaluasi pengoperasian layanan transportasi darat yang disediakan selama perhelatan MotoGP Mandalika.

BACA JUGA:KAI Wisata Buka Lowongan Kerja, Khusus Wanita Lulusan D3

"Kami berterima kasih atas kolaborasi berbagai instansi baik pemerintah, swasta, penyelenggara, dan semua pihak yang telah membantu kami dalam mendukung kegiatan ini,” ujar Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi pada Senin (21/3/2022).

“Termasuk antusiasme masyarakat Indonesia yang sangat menggebu dalam menyaksikan MotoGP," tambahnya.

Menurut Ditjen Hubdat pihaknya telah menyediakan 287 unit shuttle bus berkapasitas 24 penumpang, 278 unit bus antarmoda, manajemen rekayasa lalu lintas, serta dukungan dari layanan penyeberangan.

BACA JUGA:Pesawat Boeing 737-800 Kecelakaan, Garuda Indonesia Koordinasi Otoritas Penerbangan

"Saya sebelumnya mendapatkan laporan pada hari terakhir pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022 banyak masyarakat yang belum terlayani oleh bus antarmoda yang kami siapkan,” ungkap Budi.

“Kami meminta maaf atas kejadian tersebut sehingga mengakibatkan kemacetan dan sejumlah penumpang tidak terlayani dengan baik. Oleh karena itu kami akan menggelar rapat evaluasi untuk melihat penyebabnya," terangnya.

Menurut Dirjen Budi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi termasuk Kepolisian, dan telah berupaya maksimal untuk mendukung MotoGP Mandalika 2022.

BACA JUGA:Catat! Aturan THR 2022 Dikembalikan Sebelum Pandemi, Menaker: THR Dijamin Undang-Undang

"Hanya saja memang di hari terakhir jumlah penonton banyak sekali dan pulangnya bersamaan, itu yang menyebabkan ada masyarakat yang tidak tercover dengan baik, meski seharusnya dukungan kendaraan tersebut sebenarnya mencukupi," jelas Budi.

Keramaian penonton yang keluar hampir bersamaan tersebut, lanjut Dirjen Budi menjelaskan, mengakibatkan kemacetan.

Sehingga membuat distribusi bus jadi terlambat yang mengakibatkan antrian panjang masyarakat yang mau naik bus untuk pulang.

BACA JUGA:Syarat Perjalanan Mudik Wajib Booster, Wali Kota Bandung: Itu Untuk Kebaikan Juga

"Oleh karena itu kami mencoba untuk mengevaluasi sekaligus memperbaiki dukungan bus kami sehingga ke depannya tidak terjadi peristiwa serupa,” harapnya.

“Komitmen kami yaitu dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, semoga kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi kami ke depannya," pungkas Dirjen Budi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: