Mayoritas WTP Berbau Suap? Jerry Massie: Orang Dalam BPK Harus Dievaluasi

JAKARTA, DISWAY.ID – Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ternyata jadi ajang cari uang bagi oknum di tubuh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang selama ini dinilai bersih.

Niat buruk muncul lantaran ada peluang. Posisi ini pula yang menyebabkan kepala daerah kerap terjebak atas hasil audit BPK yang memunculkan temuan atau kejanggalan. 

Akhirnya, untuk meghindari temuan itu, kepala daerah dan birokrat melakukan pengkondisian. Seperti yang terjadi pada hasil audit seperti LKPD Pemkab Bogor tahun anggaran 2021 coba diutak-atik.

BACA JUGA:Ade Yasin Seret 11 Koleganya dalam Pusaran Kasus Suap Laporan Keuangan Pemkab Bogor

Fatalnya, Bupati Bogor Ade Yasin terlilit dalam muara ini hingga terandung dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada semacam barter, ada unsur suap. Ade Yasin jadi salah satu bukti nyata dalam kasus-kasus seperti ini. Kita tunggu saja arah KPK," terang Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada Disway.id, Kamis 28 April 2022. 

Akhirnya, sambung Jerry, memunculkan kesan mayoritas WTP dinilai berbau suap. Dan ini seperti kebiasaan, hal lazim dimainkan.

BACA JUGA:Terungkap! Modus Bupati Bogor Suap Auditor BPK Jabar

Apalagi WTP merupakan predikat yang menunjukan hasil kerja baik bagi Pemda khususnya kepala daerah. 

”Pemberian predikatnya bagus, tapi pola yang dimainkan oknum-oknum BPK itu yang mebentuk opini publik, bahwa BKP tidak bersih-bersih amat,” terang Jerry Massie kepada Disway.id, Kamis 28 April 2022. 

Wajar jika muncul desakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI maupun BPK di daerah dibubarkan.

BACA JUGA:Diduga Peras ASN Ratusan Juta, 2 Pegawai BPK Jabar Ditangkap

”Sebetulnya bukan BPK yang perlu dibubarkan. Apalagi keberadaan lembaga ini sudah lama. Tapi tabiat suapnya yang jelek. Tidak semua, kotor lho,” imbuh Jerry Massie. 

Jadi, sambung dia, pimpinan BPK juga harus jeli melihat kondisi dan konditi saat ini. 

Sumber: