Petani Biarkan Sawitnya Membusuk Gegara Harga Anjlok, Apakah Dampak Larangan Ekspor?
kapal tangker bawa CPO ditangkap TNI AL yang bawa muatan dari Kijing menuju Arab. -jambi-independent.co.id -
“Nasib… nasib… Negara dikelola secara ‘amatiran’, rakyat pula lah yang menjadi ‘korban’,” katanya dikutip di akun Twitternya, Jumat 29 April.
Dalam beberapa hari terakhir, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus mengalami penurunan tajam.
Bahkan setelah sempat menyentuh harga Rp 3.700 per kilogram, harga TBS terjun hingga Rp 700 per kilogram jelang lebaran.
BACA JUGA:Info Mudik: Volume Lalu Lintas Naik, Jasa Marga Catat 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Budi (35) salah satu petani petani sawit di Kecamatan Rimbo Ulu, mengatakam bahwa, harga TBS dalam 3 hari ini terus turun.
Bahkan pada Minggu 24 April lalu sudah mencapai Rp 1.200 per kilogram.
namun pada Selasa 26 April siang kemarin harga TBS terus anjlok hingga menyentuh angka Rp 700 per kilogram.
BACA JUGA:Tokoh Tionghoa Lebih Pilih Anies Baswedan di 2024, Jokowi? Kamsiya Cukup Satu Periode Saja!
"Turun drastis, kemarin harganya 1.200. Siang ini (kemarin,red) saya mau manen, tengkulak cuma sanggup beli Rp 700, tidak tahu harus bagaimana lagi," ujar Budi.
Budi menambahkan, jika harga Rp 700, dirinya hanya bisa mendapatkan setengah dari harga karena harus dikurangi upah manen yaitu Rp 30 ribu per kwintal. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: