Kemenag Dorong Madrasah Persiapkan Pembelajaran Metaverse
JAKARTA, DISWAY.ID-- Pembelajaran metaverse perlu dipersiapkan madrasah di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Oleh karenanya, Kemenag terus berupaya meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan madrasah.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag, Muhammad Zain mengatakan, peningkatan kompetensi guru dan tenaga tersebut penting dilakukan.
Tidak hanya dalam konteks peningkatan literasi, tetapi juga merespon perkembangan teknologi system informasi, yang mengarah pada pembelajaran metaverse.
“Guru dan tenaga kependidikan madrasah tidak cukup hanya melek literasi saja, tetapi juga harus menjadi pioneer sistem informasi dan teknologi,” ungkap Muhammad Zain seperti dilansir laman Kemenag RI.
BACA JUGA:Bocah asal Bekasi Suka Makan Kertas dan Sandal Jepit Sudah Seperti Cemilan
Muhammad Zain menekankan tiga unsur penting yang sepatutnya dimiliki guru madrasah, yaitu: attitude (moral), skill (kemampuan), dan knowledge (pengetahuan).
Seorang guru yang menjunjung tinggi kejujuran, identik dengan kebenaran.
Kemampuan dalam bentuk hard skills maupun soft skills juga harus komprehensif supaya menjadikan sosok guru yang expert sesuai bidang keilmuannya.
“Juga tidak pernah berhenti untuk terus menguasai pengetahuan yang luas, sehingga guru madrasah nantinya akan menjadi pendidik yang moderat, inovatif, dan inspiratif,” jelasnya.
Kasubdit Bina GTK MI dan MTs Ainurrofiq melaporkan bahwa program transformasi digital merupakan target prioritas tahun ini.
Ainurrofiq mengharapkan seluruh madrasah memberikan dukungan yang terbaik terhadap peningkatan kompetensi dan penguasaan literasi digital para guru-gurunya.
“Termasuk menyediakan perangkat device berupa laptop, VR dan local generator sebagai langkah persiapan menuju Metaverse,” tuturnya.
Ketua panitia kegiatan Mustofa Fahmi menginformasikan kegiatan ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari guru madrasah, kepala madrasah, juga melibatkan beberapa unsur Kepala Seksi Pendidikan Madrasah.
Mereka diharapkan mampu mengaplikasikan konsep transofrmasi digital dengan mendesain PTK berbasis produk pembelajaran berbasis teknologi informasi.
“Langkah serius memperkenalkan literasi digital dengan platform media sosial atau yang lainnya sangat strategis dalam rangka menyusun grand desain dan inovasi peningkatan kualitas pendidik agar terus responsif terhadap segala perubahan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: