Polisi Tahan 164 Demonstran May Day, Misi Kepung Istora Kerahkan 100 Ribu Buruh
Ilustrasi: Hari Buruh Internasional.-Pixabay/@satyatiwari -disway.id
ISTANBUL, DISWAY.ID - Polisi anti huru hara Turki menahan puluhan pengunjuk rasa yang berusaha mencapai Lapangan Taksim utama Istanbul untuk demonstrasi Hari Buruh Internasional (May Day) Minggu 1 April 2022.
Demonstran menentang kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh inflasi yang terus menguat di negara itu.
Kantor gubernur Istanbul telah mengizinkan perayaan May Day diadakan di distrik lain dan menganggap aksi di di beberapa lokasi tidak sah alias ilegal.
BACA JUGA:Persebaya Incar Luc Castaignos, Mantan Striker Inter Milan asal Belanda
Seorang jurnalis Reuters melihat polisi anti huru hara berkelahi dengan dan memborgol pengunjuk rasa di lokasi kejadian.
”Polisi juga menahan 30 orang di Besiktas tengah dan 22 lainnya di distrik Sisli,” demikian lapor Kantor Berita Demiroren dilansir Disway.id.
Sebuah pernyataan dari kantor gubernur Istanbul menyebut 164 pengunjuk rasa telah ditahan di seluruh kota karena berusaha mengadakan demonstrasi ilegal.
BACA JUGA:Sidang Isbat: Besok Lebaran, Wapres Ma'ruf Amin Sebut Ini Idul Fitri yang Spesial
Pawai yang dipimpin oleh pekerja dan serikat pekerja diadakan pada tanggal 1 Mei setiap tahun sebagai bagian dari perayaan Hari Buruh Internasional di banyak negara.
Untuk diketahui tingkat inflasi tahunan Turki diperkirakan akan naik menjadi 68 persen selama April. Ini didorong lebih konflik Rusia-Ukraina dan kenaikan harga komoditas
"Tema utama kami tahun ini adalah biaya hidup," kata kepala Konfederasi Serikat Buruh Turki (Turki-Is), Ergun Atalay, saat meletakkan karangan bunga di Taksim Square dan menuntut agar upah minimum disesuaikan setiap bulannya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi dan Ibu Iriana: Selamat Berlebaran, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Sementara di Indonesia, direncanakan sekitar 100.000 buruh akan melanjutkan aksi unjuk rasa.
Ini memperingati Hari Buruh Internasional pada 14 Mei 2022 di Istora Senayan, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reuters