Ini Pesan Dokter Agar Anak Terhindar dari Hepatitis Misterius, Berikut Hasil Investigasi Kemenkes Terbaru
Ilustrasi Penyakit Hepatitis---Pixabay.com
JAKARTA, DISWAY.ID - Orang tua diminta waspada dengan penyakit hepatitis misterius yang kini mulai melanda dunia, salah satunya negara Indonesia.
Diketahui penyakit hepatitis akut ini bisa menular lewat pencernaan dan saluran pernapasan. Kendati demikian orang tua diminta jangan panik karena ada sejumlah pencegahannya.
Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis anak, Prof Dr dr Hanifah Oswari SpA(K). Ia mengatakan kematian bisa dicegah dengan menemukan gejala hepatitis misterius yang tidak diketahui pasti penyebabnya sejak awal ini.
Langkah awal mencegah hepatitis adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan anda.
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang," kata Hanifah Oswari, dikutip dari PMJ NEWS, pada 6 Mei 2022.
Menurut Hanifah, secara umum gejala awal penyakit hepatitis misterius adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.
BACA JUGA:Libur Lebaran, Ganjil Genap di 13 Ruas Jalan DKI Jakarta Tak Diberlakukan
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
Hanifah menekankan jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Sebab, kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat.
"Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil," tuturnya.
BACA JUGA:Prediksi Indonesia vs Vietnam, Shin Tae Yong Optimis
"Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat," sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan investigasi terhadap kasus penyakit kuning hingga menyebabkan 3 anak di DKI Jakarta tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: