Norwegia Bangun Pabrik Pengolahan Baterai EV Terbesar di Eropa

Norwegia Bangun Pabrik Pengolahan Baterai EV Terbesar di Eropa

Pecinta lingkungan boleh bernafas lega, pasalnya Norwegia bangun pabrik pengolahan baterai EV yang terbesar di Eropa. -hydrovolt.com-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pecinta lingkungan boleh bernafas lega, pasalnya Norwegia bangun pabrik pengolahan baterai EV yang terbesar di Eropa.

Pihak Norwegia bangun pabrik pengolahan baterai EV ini di rencanankan mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengolah baterai yang ada di negara tersebut.

Norwegia bangun pabrik pengolahan baterai EV yang di beri nama Hydrovolt yang berlokasi di wilayah Fredrikstad.

BACA JUGA:Kobarkan Semangat Timnas U-23, Jordi Amat Janji Tonton Pertandingan Semi Final Sea Games 2021

Pabrik ini merupakan perusahaan patungan antara dua perusahaan Norwegia – Hydro, salah satu perusahaan aluminium terbesar di dunia.

Selain itu negara Norwegia bangun pabrik pengolahan baterai EV ini juga bekerja sama dengan dan Northvolt yang merupakan produsen baterai di mana pabriknya berada di Swedia dan Jerman.

Fasilitas daur ulang Northvolt ini mampu memproses 12.000 ton kemasan baterai per tahun, atau sekitar 25.000 baterai electrick vehicle (EV).

Kapasitas tersebut cukup untuk mengolah seluruh baterai yang ada di Norwegia saat ini.

BACA JUGA:Tata Sulap Roko Terbengkalai Jadi Pabrik Mobil Listrik, Bakalan Produksi Massal SUV Nexon EV

Hydrovolt mengklaim dapat mengolah 95 persen bahan yang digunakan dalam baterai EV termasuk plastik, tembaga, aluminium, dan serbuk hitam, bubuk yang mengandung berbagai elemen di dalam baterai lithium ion nikel, mangan, kobalt, serta lithium .

Nantinya perusahaan patungan ini akan mendapatkan keuntungan dari materian yang dihasilkan.

Hydro direncanakan akan melakukan pengolahan bahan aluminium dsedangkan Northvolt akan mengolah bahan lainya.

Hasil olahan ini nantinya akan di kirimkan ke pabrikan baterai yang ada di Eropa.

BACA JUGA:30 Mobil Listrik Honda Bakalan Banjiri Pasar Otomotif Dunia, Bangun Pabrik di Tiongkok dan Amerika Utaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: