Angka Kematian Jemaah Haji Indonesia Tidak Turun, Penyebabnya Kelelahan

Angka Kematian Jemaah Haji Indonesia Tidak Turun, Penyebabnya Kelelahan

Jemaah haji di Kakbah.--

JAKARTA, DISWAY.ID-Pusat Kesehatan Haji mencatat dalam kurun 15 tahun terakhir angka kematian jemaah haji Indonesia tidak mengalami penurunan. 

Penyebab kematian jamaah haji Indonesia tertinggi adalah kardiovaskuler atau respiratory disease. Ada juga karena faktor kelalahan.

Kepala Pusat Kesehatan Haji dr.Budi Sylvana, MARS menjelaskan, dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, lanjut Budi, nyaris tidak ada penurunan angka kematian jamaah haji Indonesia yang signifikan, sebesar 2 per mil atau per 1000 per tahunnya. 

BACA JUGA:3 Hal Ini Penting Diperhatikan Jemaah Haji Indonesia Jelang Keberangkatan

Dengan kuota jamaah sekitar 220 ribu maka sekitar 300-400 jamaah yang meninggal per tahunnya.

"Dua penyakit penyebab kematian tertinggi adalah kardiovaskuler dan respiratory disease. Namun ada faktor lain, kelelahan menjadi faktor utama penyebab kematian Jemaah," ujar Budi.

Untuk itu pihaknya meminta khususnya bagi para petugas Kesehatan untuk mengedepankan fungsi edukasi dan promotive, khususnya kepada Jemaah haji yang sudah memiliki komorbid dan masuk sebagai Jamaah haji risiko tinggi (risti).

BACA JUGA:2.531 Calon Jemaah Belum Konfirmasi Keberangkatan, Kemenag: Kita Ganti dengan Cadangan

''Dengan begitu kondisi fisik mereka terjaga, sehingga mudah mudahan kondisi Kesehatan jamaah pun bisa terjaga sampai nanti pulang ke tanah air,'' ucap Budi, mengutip Kemenkes belum lama ini. 

Petugas Kesehatan haji telah dibekali dengan Rencana Operasional (Renops) penyelenggaraan Kesehatan haji Tahun 2022 untuk menjalankan tugas di tanah suci. 

Dimana dalam Renops, petugas Kesehatan dibagi menjadi tujuh tim, yang terdiri dari Tim Surveilans, Emergency medical team, Tim Promosi Kesehatan, Tim Mobile Bandara, Tim Sanitasi dan Food security, Tim Logistik dan bekal Kesehatan, dan Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia.

Renops merupakan petunjuk bagi petugas dalam bekerja. Setiap tim sudah memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab masing masing, dan keterkaitan antar tim kerja. Sehingga tim dapat bekerja lebih optimal dalam rangka mencapai target tujuan pelayanan kesehatan haji.

"Contoh untuk Renops tim surveilans, day by day harus ada laporan audit kematian mulai dari penyebab dan lain-lain sehingga dapat tergambar dengan baik, terlebih saat mendekati critical period," tutupnya.

Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia tahun 2022 sebanyak 100.051 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: