Wamenhaj Tinjau Pemeriksaan Istithaah Kesehatan Calon Jemaah Haji 2026, Pastikan Sehat dan Layak Berangkat
Wamenhaj Tinjau Pemeriksaan Istithaah Kesehatan Calon Jemaah Haji 2026, Pastikan Sehat dan Layak Berangkat.--haji.go.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Menteri Haji dan Umrah RI (Wamenhaj), Dahnil Anzar Simanjuntak meninjau proses pemeriksaan Istithaah kesehatan calon jemaah haji di Puskesmas Nusa Indah, Kota Bengkulu.
Dalam kunjungannya, Wamenhaj menegaskan bahwa percepatan proses ini menjadi salah satu kunci untuk memastikan bahwa seluruh tahapan pelunasan berjalan dengan lancar, sekaligus menjaga standar kesehatan jemaah sesuai regulasi Indonesia dan ketentuan Pemerintah Arab Saudi.
Selain itu, Dahnil memaparkan bahwa masih terdapat sejumlah daerah yang mengalami perlambatan dalam pemeriksaan, sehingga berdampak pada proses pelunasan biaya haji.
Karena itu, pihaknya menekankan pentingnya percepatan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
"Kami mendorong akselerasi percepatan, karena perlambatan pelunasan juga dipengaruhi perlambatan di Siskohatkes. Kami ingin memastikan seluruh sarana pemeriksaan di Indonesia berjalan dengan baik," ujarnya. Di satu sisi, ia juga menambahkan bahwa percepatan ini memang membutuhkan dukungan dari Dinas Kesehatan di seluruh daerah.
"Kami minta sinergi teman-teman Dinkes dan sarana pemeriksaannya bisa mempercepat prosesnya supaya pelunasan jemaah bisa segera dilakukan," Kata Dahnil.
Wamenhaj juga menekankan bahwa ketatnya pemeriksaan bukan semata-mata administratif, melainkan sebuah bentuk kehati-hatian (prudent) petugas kesehatan untuk tetap memastikan hanya jemaah yang benar-benar sehat dan layak yang diberangkatkan.
Hal itu sejalan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang disebutnya semakin ketat dalam memastikan jemaah haji memenuhi aspek Istithaah.
BACA JUGA:Wamenhaj: Kuota Haji 2026 Sebanyak 221 Ribu, BPIH Diusulkan Rp88,4 Juta
"Saudi bahkan mengultimatum, akan ada pemeriksaan acak saat di bandara nanti. Jika ditemukan jemaah yang tidak Istithaah, mereka bisa langsung dipulangkan," tegasnya.
Dahnil juga mengingatkan perlunya integritas dalam proses tersebut supaya tidak terjadi moral hazard. Menurutnya, praktik meloloskan jemaah yang sebetulnya tidak layak harus dihentikan karena justru akan menimbulkan masalah serius di Tanah Suci.
"Kami berharap tidak ada lagi upaya meloloskan jemaah yang tidak Istithaah. Jangan ada jemaah yang sebenarnya tidak siap secara kesehatan dipaksakan berangkat, karena itu akan menyulitkan mereka sendiri," kata Dahnil.
Selain itu, ia kembali menegaskan pentingnya kesiapan petugas haji yang akan mendampingi jemaah selama di Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: