Kasus Baru Hepatitis Akut Terdeteksi di Banten, Kadinkes Beri Penjelasan
Ilustrasi hepatitis. Sumber: Pixabay--
Dia menjelaskan dari 35 kasus kumulatif dugaan hepatitis akut misterius, 19 di antaranya dibatalkan atau discarded.
BACA JUGA:Terjangkit PMK, 3 Sapi Milik Warga Banjarnegara Dipotong Paksa
Artinya, ada 16 kasus dugaan hepatitis akut misterius yang tercatat Kemenkes per Senin 23 Mei 2022.
"Saat ini, ada 16 (kasus, red) yang diduga hepatitis akut yang belum diketahui, terdiri dari satu kasus probable dan 15 pending classification," kata Syahril dalam konferensi pers, Selasa 24 Mei 2022.
Kelompok umur kasus terbanyak adalah di bawah 5 tahun ada tujuh kasus, 6 sampai 10 tahun ada dua kasus, dan 11-16 tahun ada lima kasus.
Kemudian, kelompok usia yang terbanyak ialah anak-anak berusia 0-5 tahun, yaitu 11 pasien. Jumlah pasien berusia 6-10 tahun sebanyak tiga orang dan kelompok usia 11-16 tahun terdapat dua pasien.
"Empat orang meninggal dan 12 orang pending classification," lanjut Syahril.
Jumlah pasien meninggal itu terdiri dari satu kasus probable dan tiga lainnya masih pending classification.
BACA JUGA:Banjir Rob Rendam Ribuan Hektare Tambak Warga Brebes di 5 Kecamatan
Syahril mengungkapkan pasien yang meninggal dunia berusia dua bulan, satu tahun, 14 bulan, dan delapan tahun.
Adapun penyebarannya ditemukan di 10 provinsi di Indonesia. Satu kasus pending classification masing-masing ditemukan di Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Banten, DI Yogyakarta, Selawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian, terdapat satu kasus probable dan empat kasus pending classification yang ditemukan di DKI Jakarta.
Sementara itu, dua kasus pending classification juga ditemukan masing-masing di Bali dan Jawa Timur.
(Artikel ini telah tayang radarbanten.co.id dengan judul: Waspada, Hepatitis Akut Sudah Masuk Banten)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: