Serangan Rusia Makin Panas, Muslim Ukraina Akui Kehabisan Makanan saat Jalani Puasa
Serangan rudal rusia menghantam sejumlah fasilitas penting termasuk kendaraan yang ada di wilayah Poltava, Ukraina.-Youtube/@#straitstimes-
UKRAINA, DISWAY.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin hingga kini masih terus invansi Ukraina di bulan Ramadan.
Bahkan saat ini, Putin masih enggan lakukan gencatan senjata, Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyebut tidak mungkin dapat berunding dengan Rusia atau Vladimir Putin untuk menghentikan perang.
BACA JUGA:Anggaran BLT Minyak Goreng Sebesar Rp 6,9 Triliun
Ia juga meyakini, perang tidak akan selesai jika tidak ada perundingan dengan Vladimir Putin.
"Saya percaya bahwa sebelum kami mengadakan pertemuan dengan presiden Federasi Rusia ... kita tidak dapat benar-benar memahami kesiapan mereka untuk menghentikan perang dan yang mereka siap lakukan jika kami tidak siap untuk kompromi ini atau itu," katanya dikutip oleh Interfax Ukraina, Selasa, 22 Maret 2022.
Zelensky juga mengatakan pada pertemuan seperti itu tidaklah mungkin memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
BACA JUGA:Syekh Puji Nikahi Anak Perempuan 7 Tahun, Bagaimana Islam Menghukuminya? Simak Penjelasannya
"Saya siap pada pertemuan dengan presiden Rusia untuk mengangkat masalah wilayah pendudukan. Tapi saya yakin bahwa solusi tidak akan muncul pada pertemuan ini," kata Zelensky.
Imbasnya invansi yang dilakukan Rusia saat ini membuat penduduk muslim di Ukraina sangat menderita di bulan Ramadan.
Hal itu dirasakan oleh seorang penduduk pelabuhan di kota Kherson, Ukraina, bernama Hussain.
BACA JUGA:Waduh! Korea Utara Tak Segan-segan Hanguskan Korea Selatan dengan Tembakan Nuklir, Ini Penyebabnya
Hussain menyebut jika bank hingga supermarket di wilayahnya telah tutup karena invasi Rusia ke Ukraina.
Sehingga saat ini ia dan keluarganya kehabisan makanan untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Dikutip dari laman BBC, Hussain mengaku hanya memiliki persediaan yang tersisa sekitar 24 jam saja.
BACA JUGA:PPATK Catat Transaksi Investasi Bodong Capai Rp 35 Triliun
Oleh karena itu, ia dan istrinya akan membatasi asupan makanan mereka sendiri untuk diberikan kepada putri kecil mereka.
Diketahui, serangan Rusia di Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan memaksa hampir seperempat dari 44 juta penduduknya mengungsi dari rumah mereka.
Jerman memperkirakan jumlah pengungsi bisa mencapai 10 juta dalam beberapa minggu mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: