Moderna Tarik Ribuan Vaksin dari Eropa Lantaran 1 Botol Ditemukan Tercemar
Keberadaan mafia program vaksinasi dibongkar ketua Joman, Immanuel Ebenezer alias Noel, yang mengungkapkan program tersebut dijadikan alat pesta pora oleh garong dan maling’ yang seret nama Kemnkes.-Pixabay/@mufidpwt-
NEW YORK, DISWAY.ID - Moderna Inc menarik kembali 764.900 dosis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh produsen kontrak Rovi ini setelah sebuah botol ditemukan terkontaminasi oleh benda asing.
Penarikan dilakukan serentak hari ini, Sabtu 9 April 2022. Moderna memastikan tidak ada masalah keamanan yang diidentifikasi.
Moderna mengklaim penarikan vaksin paling banyak dilakukan di Norwegia, Polandia, Portugal, Spanyol dan Swedia.
BACA JUGA: Sudah 5 Jam Perjalanan Munuju Stasiun Luar Angkasa, 4 Astronot Sipil Kirim Pesan 'Aman'
Pembuat obat itu mengatakan kontaminasi itu ditemukan hanya dalam satu botol, dan itu menarik semuanya karena sangat berhati-hati.
Sayangnya Moderna tidak mengungkapkan apa yang ditemukan dalam botol. Hanya ‘benda asing’ dalam sebuah botol.
Ini merupakan kali kedua Moderna melakukan penarikan setelah sebelumnya terjadi di Jepang tahun lalu.
BACA JUGA: Ax-1 Meluncur Pertama Kali Dikawal 4 Warga Sipil ke Stasiun Luar Angkasa, Berapa Modalnya?
Moderna menangguhkan penggunaan beberapa dosis vaksin, yang kemudian setelah penyelidikan dilakukan menemukan kontaminan baja tahan karat di beberapa botol.
Fakta ini sempat menggegerkan negara-negara eropa mendengar instruksi penarikan. Bahkan Moderna diklaim pihak yang tidak teliti dalam urusan distribusi vaksin.
Moderna sendiri sampai hari ini telah mendistribusikan 900 juta dosis vaksin Moderna Covid-19 tke seluruh dunia termasuk Indonesia.
BACA JUGA: Final AFF Futsal Championship 2022: Tuan Rumah Thailand Akhirnya Bersua Indonesia
Moderna mengatakan bahwa mereka tidak percaya kontaminasi menimbulkan risiko bagi botol lain ketika sampai ke satu negara.
Maka Moderna tak mau berspekulasi lebih baik menarik jutaan vaksin daripada menanggung risiko yang lebih tinggi terhadap nyama manusai yang menggunakan vaksin tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: the straits times